Setiap kali lagu "Indonesia Raya" berkumandang, kita diingatkan akan pengorbanan seorang pahlawan yang dengan tekad kuat menciptakan lagu yang menjadi lambang persatuan dan kebesaran bangsa.
Penutup
Perjalanan ziarah ini tidak hanya menjadi sebuah napak tilas sejarah, tetapi juga sebuah refleksi tentang bagaimana musik, seni, dan semangat kebangsaan bisa menyatu dalam sosok Wage Rudolf Soepratman.
Di tengah tekanan kolonial, Soepratman memilih jalan perlawanan yang damai namun penuh makna---melalui gesekan biola dan lirik yang menggugah hati. Setiap langkah di makamnya adalah pengingat bahwa kemerdekaan dan persatuan Indonesia tidak lahir begitu saja, tetapi melalui perjuangan gigih para pahlawan yang berani bermimpi dan mewujudkan mimpi itu.
Kisah ini adalah sebuah undangan untuk kita semua agar bisa terus menghargai warisan budaya dan sejarah kita. Seperti W.R. Soepratman yang tak pernah menyerah dalam perjuangannya, kita pun harus terus menjaga semangat kebangsaan dan kecintaan terhadap tanah air.
Setiap kali kita mendengar lagu "Indonesia Raya," marilah kita mengingat bahwa di balik lirik dan melodinya, tersimpan pengorbanan dan cinta mendalam dari seorang anak bangsa yang berharap Indonesia merdeka dan bersatu.
Mengunjungi makam Wage Rudolf Soepratman bukan hanya sebuah penghormatan bagi beliau, tetapi juga sebuah pengingat bagi kita semua bahwa setiap dari kita memiliki peran dalam menjaga dan meneruskan semangat yang telah beliau wariskan.
Semoga cerita ini menginspirasi kita untuk selalu menghargai perjuangan para pahlawan dan meneruskan cita-cita mereka demi Indonesia yang lebih baik, kuat, dan bersatu.
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H