Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z dan Tantangan Dunia Kerja, Mencari Peluang di Tengah Persaingan Ketat

2 September 2024   08:07 Diperbarui: 2 September 2024   08:07 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan AI:Copilot.Microsoft

Di Indonesia, kondisi serupa terlihat di kalangan Gen Z yang memanfaatkan platform seperti Coursera, Udemy, dan bahkan program pelatihan online pemerintah seperti Prakerja untuk meningkatkan keterampilan mereka. Beberapa di antara mereka bahkan mulai mengejar peluang bisnis mandiri dengan memanfaatkan media sosial atau platform e-commerce untuk menjual produk dan jasa.

Generasi Z ini menunjukkan kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dan menemukan cara baru dalam mengembangkan diri mereka. Jika perusahaan tidak ingin melatih mereka, mereka siap melatih diri sendiri.

Penolakan dari perusahaan tidak menjadi penghalang, melainkan menjadi motivasi untuk mencari jalur alternatif dalam mencapai kesuksesan. Mereka memahami bahwa dunia kerja tidak hanya bergantung pada kesempatan yang diberikan oleh orang lain, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk menciptakan dan memanfaatkan peluang yang ada.

Penolakan Dua Arah

Fakta bahwa Gen Z lebih mandiri dalam mengembangkan keterampilan mereka juga mencerminkan bahwa penolakan bisa terjadi dua arah. Jika perusahaan tidak tertarik untuk memberikan pelatihan atau mengembangkan talenta muda, Gen Z tidak akan ragu untuk menemukan jalannya sendiri.

Dengan segala keterbukaan terhadap teknologi dan pendidikan online, mereka semakin memperkuat posisi mereka dalam dunia kerja yang penuh tantangan ini.

Mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan tingkat pemula yang diharapkan tidak menyerah. Mereka mengandalkan ketangguhan, kreativitas, dan sumber daya yang mereka miliki untuk menciptakan masa depan mereka sendiri. Ini adalah generasi yang tidak takut untuk menghadapi penolakan, dan yang mampu melihat kesempatan di balik tantangan.

Masa Depan Gen Z di Dunia Kerja

Di Indonesia, masa depan dunia kerja bagi Gen Z juga penuh dengan tantangan dan peluang. Alih-alih hanya mengikuti jalur tradisional, mereka menciptakan jalan mereka sendiri dengan cara yang inovatif.

Perusahaan dan pemimpin bisnis di Indonesia perlu memahami dinamika ini dan berpikir lebih proaktif tentang bagaimana mereka dapat mendukung dan menarik generasi yang penuh semangat ini.

Investasi dalam pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan menjadi semakin penting. Bukan hanya untuk membantu generasi muda mempersiapkan diri, tetapi juga untuk memastikan bahwa perusahaan tidak kehilangan talenta yang berharga di tengah perubahan besar dalam pasar tenaga kerja.

Gen Z bukan hanya masa depan dunia kerja---mereka adalah agen perubahan yang dapat mengarahkan arah ekonomi dan industri di Indonesia menuju masa depan yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Menghadapi Masa Depan dengan Kolaborasi dan Inovasi

Kondisi yang dihadapi Gen Z saat ini menuntut adanya kolaborasi yang lebih baik antara generasi muda, dunia pendidikan, dan para pemimpin bisnis. Sementara generasi muda berusaha untuk terus mengembangkan keterampilan mereka secara mandiri, perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk membuka pintu dan memberikan peluang yang nyata.

Dunia kerja di masa depan tidak akan hanya ditentukan oleh kecanggihan teknologi dan otomatisasi, tetapi juga oleh kemampuan manusia untuk beradaptasi, berinovasi, dan bekerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun