Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tantangan dan Peluang dalam Mengembangkan Kompetensi Futuris SDM

28 Agustus 2024   08:08 Diperbarui: 28 Agustus 2024   08:34 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era perubahan yang cepat dan gangguan teknologi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) harus mengadopsi pola pikir futuris untuk tetap relevan dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Organisasi tidak bisa lagi hanya berfokus pada kebutuhan saat ini; mereka harus mampu memproyeksikan tren masa depan dan menyesuaikan strategi mereka secara proaktif.

McKinsey, sebagai salah satu perusahaan konsultan terkemuka dunia, telah melakukan kajian mendalam tentang pentingnya inovasi dalam pengembangan SDM dan bagaimana organisasi dapat bertransformasi untuk menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.

Lensa Futuris untuk Pengembangan SDM

Mengembangkan kompetensi futuris dalam organisasi sangat penting untuk mengantisipasi tren dan gangguan. McKinsey telah mendorong inovasi dalam cara mereka mengembangkan karyawannya melalui penelitian, eksperimen, dan kemitraan akademis.

Pendekatan ini tidak hanya membantu organisasi mengidentifikasi tren, tetapi juga memastikan bahwa mereka memiliki strategi yang tepat untuk menghadapinya. Sebagaimana diingatkan oleh Amy Webb, CEO Future Today Institute, "Masa depan tidak datang begitu saja dalam semalam, tetapi muncul selangkah demi selangkah." Dengan cara ini, organisasi dapat terus berinovasi dan beradaptasi di tengah perubahan yang konstan.

Menciptakan Struktur Operasi SDM yang Kohesif

Penelitian menunjukkan bahwa banyak organisasi masih berjuang untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi SDM secara efektif. Padahal, struktur operasi yang kohesif dengan akses terbuka ke data dapat meningkatkan kemampuan untuk memprediksi perubahan kebutuhan tenaga kerja dan meningkatkan pengambilan keputusan berbasis bukti.

McKinsey mengadopsi pendekatan holistik untuk mengatasi tantangan SDM, seperti memperbaiki budaya umpan balik dan menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan karyawan. Dengan melibatkan tim lintas fungsi, mereka mampu menciptakan solusi yang mempermudah pemberian dan penerimaan umpan balik di seluruh perusahaan.

Dampak Disruptif dari Teknologi Baru

Di dunia yang semakin didominasi oleh teknologi, pengembangan SDM harus mampu memanfaatkan inovasi ini secara bijaksana. AI generasi baru, misalnya, diperkirakan akan menjadi salah satu teknologi paling disruptif dalam waktu dekat.

McKinsey telah mengantisipasi dampak ini dengan membangun kefasihan teknologi di kalangan tim SDM mereka. Dengan melakukan eksperimen yang aman dan melibatkan para ahli di berbagai bidang, McKinsey telah berhasil menciptakan lingkungan yang sadar risiko namun tetap produktif dalam memanfaatkan teknologi AI untuk mengatasi tantangan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun