Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memilih Referensi Parenting, Antara Teori Canggih dan Pengalaman Nyata Kompasianer

26 Agustus 2024   20:14 Diperbarui: 26 Agustus 2024   21:33 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal, diolah dengan AI: Copilot.Microsoft

Ada baiknya artikel-artikel seperti ini mendapat perhatian lebih dari Redaksi atau Admin Kompasiana untuk menjadi headline, karena pengalaman langsung dari orang tua sering kali menawarkan perspektif yang lebih realistis dan aplikatif. Meskipun mungkin tidak selalu dilandasi teori ilmiah, pengalaman pribadi dalam menghadapi tantangan sehari-hari dalam mengasuh anak memberikan nilai yang tidak kalah pentingnya.

Bagi banyak pembaca, kisah nyata ini bisa menjadi referensi yang sangat relevan dan membantu dalam menghadapi dinamika kehidupan sebagai orang tua.

Mengapa Keduanya Penting?

Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti tentang mana yang lebih baik. Parenting adalah perjalanan unik bagi setiap keluarga. Ada orang tua yang lebih nyaman mengikuti teori dan pendekatan ilmiah, sementara ada pula yang lebih percaya pada intuisi dan pengalaman pribadi.

Idealnya, kombinasi dari keduanya bisa menjadi panduan yang lebih seimbang. Teori bisa memberikan kerangka yang kuat, sementara pengalaman bisa menjadi panduan praktis di lapangan.

Misalnya, teori tentang perkembangan otak anak bisa membantu Anda memahami mengapa anak usia balita sering mengalami tantrum, sementara pengalaman dari orang tua lain bisa memberikan tips tentang cara menghadapinya di saat krisis.

Kesimpulan: Menemukan Keseimbangan

Pada akhirnya, kuncinya adalah menemukan keseimbangan antara teori dan pengalaman. Tidak ada satu jalan yang benar dalam pengasuhan anak. Setiap keluarga punya dinamika dan tantangannya sendiri.

Hal yang terpenting adalah kesediaan untuk belajar, baik dari ilmu yang terstruktur maupun dari pengalaman nyata. Parenting bukan tentang menjadi sempurna, tetapi tentang tumbuh dan belajar bersama anak-anak kita.

Jadi, ketika Anda mencari referensi tentang parenting, jangan takut untuk membuka pikiran pada berbagai perspektif. Gunakan teori sebagai panduan, tapi jangan lupakan nilai dari pengalaman langsung yang telah teruji di lapangan. Di dunia pengasuhan anak, kita semua adalah pelajar yang terus belajar.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara/ Former Direktur Rumah Sakit)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun