Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenalkan Kembali Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno-Hatta, kepada Generasi Muda

16 Agustus 2024   19:42 Diperbarui: 16 Agustus 2024   19:45 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenalkan kembali Proklamator Kemerdekaan Indonesia, sumber gambar: Dokumentasi Pribadi Merza Gamal

Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan yang menandai awal dari sebuah perjalanan panjang menuju kebebasan dan kedaulatan. Pada tahun ini, kita merayakan 79 tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Namun, di tengah perayaan ini, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa generasi muda saat ini, terutama Generasi Z dan Alpha, mungkin hanya mengenal Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai gambar pada uang pecahan Rp 100.000,-. Bahkan, dengan semakin jarangnya penggunaan uang tunai yang digantikan oleh e-wallet, mereka semakin jarang melihat wajah kedua proklamator ini.

Realitas ini membuat kita perlu kembali mengenalkan sosok Soekarno dan Hatta, bukan hanya sebagai figur sejarah, tetapi sebagai tokoh besar yang visinya membentuk negara ini. Lebih dari sekadar simbol, mereka adalah pahlawan yang mewujudkan impian bangsa Indonesia untuk merdeka, dan perjuangan mereka seharusnya menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan ini.

Soekarno: Sang Orator dan Pemimpin Bangsa

Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Ia dibesarkan dalam keluarga yang menanamkan nilai-nilai nasionalisme sejak dini.

Pendidikan Soekarno yang cemerlang membawanya ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung), di mana ia meraih gelar insinyur pada tahun 1926. Namun, lebih dari sekadar insinyur, Soekarno adalah seorang pemimpin yang mampu membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia melalui pidato-pidato inspiratifnya.

Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927, dengan tujuan memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda. PNI dan Soekarno sendiri sering kali menjadi target represi pemerintah kolonial, yang mengakibatkan Soekarno beberapa kali dipenjara. Namun, tekanan tersebut tidak mematahkan semangatnya, malah semakin mengukuhkan tekadnya untuk memimpin bangsa menuju kemerdekaan.

Puncak perjuangannya adalah ketika ia bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sebagai Presiden pertama Indonesia, Soekarno memainkan peran kunci dalam membentuk identitas bangsa melalui Pancasila, yang menjadi dasar negara dan panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Visi Soekarno untuk persatuan dalam keberagaman serta upayanya untuk memperjuangkan solidaritas internasional melalui Konferensi Asia-Afrika tahun 1955, menjadikannya tokoh yang diakui tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

Setelah lebih dari dua dekade memimpin, Soekarno akhirnya meletakkan jabatan pada tahun 1967. Ia menghabiskan sisa hidupnya di bawah pengawasan ketat pemerintah hingga meninggal dunia pada 21 Juni 1970.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, di samping makam ibunya, sebuah tempat yang kini menjadi tujuan ziarah bagi banyak orang yang ingin mengenang jasa sang proklamator.

Mohammad Hatta: Negarawan yang Bijaksana dan Bapak Koperasi Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun