Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Meningkatkan Kinerja Ritel dengan Cara Mengungkap Keunggulan Menyeluruh (End-to-End)

14 Agustus 2024   09:18 Diperbarui: 14 Agustus 2024   09:23 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, dokumentasi Merza Gamal

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pengecer (retailer) dihadapkan pada tekanan yang semakin besar untuk mempertahankan margin keuntungan mereka.

Salah satu pendekatan yang sedang mendapatkan perhatian adalah keunggulan menyeluruh (end-to-end atau e2e), sebuah pola pikir dan metode operasional yang dapat mengubah paradigma bisnis ritel. Meskipun mungkin terdengar seperti konsep ideal, keunggulan e2e sebenarnya merupakan langkah strategis yang penting untuk menghadapi tantangan yang ada.

Artikel sederhana berdasarkan pengamatan lapangan ini akan membahas apa itu keunggulan e2e, mengapa hal ini penting, dan bagaimana cara menerapkannya dalam dunia bisnis ritel yang nyata.

Apa Itu Keunggulan Menyeluruh (E2E)?

Keunggulan e2e adalah pendekatan yang melibatkan pengelolaan seluruh proses bisnis secara terintegrasi, dari awal hingga akhir, untuk mencapai efisiensi operasional yang maksimal.

Hal tersebut bukan hanya tentang memperbaiki satu area fungsi atau departemen, tetapi tentang menghilangkan silo-silo yang ada dan menyatukan seluruh bagian organisasi untuk bekerja menuju tujuan yang sama. Prinsip ini mencakup semua aspek dari rantai nilai ritel, mulai dari manajemen rantai pasokan, merchandising, hingga pengalaman pelanggan.

Tantangan yang Dihadapi Pengecer

Beberapa masalah operasional utama yang sering dihadapi pengecer---seperti tingkat stok yang tidak konsisten, pengoptimalan jaringan distribusi, dan manajemen pengembalian---memerlukan solusi yang lebih dari sekadar perbaikan lokal.

Masalah-masalah ini mempengaruhi banyak titik dalam rantai nilai ritel dan tidak dapat diselesaikan dengan solusi satu dimensi. Misalnya, kekurangan stok yang terjadi selama pandemi COVID-19 menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan inventaris yang terintegrasi dan efisien.

Mengatasi Masalah Utama melalui Transformasi E2E

1. Meningkatkan Tingkat Stok

Selama pandemi, banyak pengecer mengalami masalah kekurangan stok yang parah. Hal ini disebabkan oleh fluktuasi pasokan global yang menyebabkan inventaris menjadi tidak stabil. Untuk mengatasi masalah ini, pengecer dapat membangun pemetaan akar penyebab yang melacak produk dari vendor hingga rak toko.

Dengan menggunakan data terperinci di tingkat SKU, mereka dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kekurangan stok. Setiap fungsi, mulai dari merchandising hingga tim toko, harus bekerja sama secara erat untuk meningkatkan tingkat stok.

Dengan pendekatan e2e, pengecer dapat meningkatkan tingkat stok dan penjualan, serta kepuasan pelanggan.

2. Pengoptimalan Jaringan Distribusi

Pengoptimalan jaringan distribusi melibatkan analisis dan perbaikan cara produk didistribusikan dari pusat distribusi hingga ke konsumen akhir. Penerapan prinsip e2e membantu mengidentifikasi dan mengatasi inefisiensi dalam jaringan distribusi, seperti rute pengiriman yang tidak optimal atau kelebihan kapasitas.

Dengan menerapkan teknologi dan sistem analitik, pengecer dapat memastikan bahwa produk tiba tepat waktu dan dalam kondisi yang baik, mengurangi biaya dan meningkatkan layanan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun