Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengunjungi Museum Wasaka, Menapaki Jejak Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan

9 Agustus 2024   10:53 Diperbarui: 11 Agustus 2024   16:18 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Jika Anda tertarik untuk mengetahui dan mempelajari sejarah perjuangan masyarakat Kalimantan Selatan, maka datanglah ke Museum Wasaka yang terletak di Gang H. Andir, Kelurahan Kenanga Ulu, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.

Museum ini berada di tepi Sungai Martapura, bersebelahan dengan Jembatan 17 Mei (Jembatan Banua Anyar) yang besar, panjang, dan kokoh.

Museum Waja Sampai Kaputing atau sering disingkat Museum Wasaka menyimpan banyak benda-benda bersejarah yang menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Kalimantan Selatan melawan penjajahan Belanda.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Nama museum ini diambil dari semboyan perjuangan rakyat Kalimantan Selatan, "Waja Sampai Kaputing," yang berarti "perjuangan yang tidak berhenti hingga tetes darah penghabisan."

Museum ini diresmikan pada tanggal 10 November 1991 dan bertempat di sebuah rumah Banjar Bubungan Tinggi yang dialihfungsikan dari tempat tinggal menjadi museum, sebagai bagian dari upaya pelestarian bangunan tradisional.

Koleksi Bersejarah di Museum Wasaka

Museum Wasaka, meskipun kecil, menyimpan sekitar 400 benda bersejarah dari masa Perang Kemerdekaan. Beberapa peninggalan dari berbagai peperangan seperti Perang Banjar, Perang Perintis Kemerdekaan, Perang Kemerdekaan, hingga masa Orde Baru juga tersimpan di sini. Namun, karena keterbatasan ruang, yang dipamerkan terutama adalah benda-benda dari masa Perang Kemerdekaan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Salah satu koleksi yang menarik perhatian saya adalah senapan angin dengan bodi kayu, serta pakaian barajah---pakaian yang dihiasi dengan mantra-mantra tertentu agar pemakainya kebal dari serangan musuh. Pakaian ini terdiri dari baju dalam, baju luar, ikat kepala, dan babat yang dulunya digunakan oleh para pejuang kemerdekaan Kalimantan Selatan. Pakaian barajah ini kini tersimpan rapi di museum.

Tak hanya itu, museum ini juga memamerkan senjata tradisional seperti mandau dan tombak, serta berbagai peralatan memasak dan makan yang digunakan para pejuang pada masa perang gerilya. Di bagian belakang museum, saya menemukan replika pembuatan senjata tajam dan pistol, lengkap dengan patung pembuat senjata.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Menurut penjaga museum, replika tersebut dibuat di Yogyakarta, sementara benda-benda bersejarah lainnya dikumpulkan dari keluarga pejuang yang tersebar di berbagai distrik di Kalimantan Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun