Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cara Keluar dari Kebuntuan melalui Pengambilan Keputusan yang Disengaja

2 Agustus 2024   06:57 Diperbarui: 2 Agustus 2024   07:01 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: McKinsey Insight 

Evaluasi dan Pemantauan Keputusan

Setelah keputusan diambil, penting untuk terus memantau dan mengevaluasi hasilnya. Menetapkan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur efektivitas keputusan, mengadakan tinjauan berkala, dan mendapatkan umpan balik dari tim serta pemangku kepentingan dapat membantu memastikan bahwa keputusan tersebut memberikan hasil yang diharapkan.

Contoh Implementasi: Sebuah perusahaan manufaktur menetapkan KPI untuk mengukur keberhasilan keputusan mereka dalam mengotomatisasi sebagian dari lini produksi. Setiap tiga bulan, mereka mengevaluasi data produksi dan efisiensi untuk memastikan bahwa investasi dalam otomatisasi memberikan hasil yang diharapkan.

Mengelola Risiko

Keputusan yang diambil tanpa mempertimbangkan risiko dapat berujung pada konsekuensi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memitigasi risiko yang mungkin terjadi.

Contoh Implementasi: Sebuah perusahaan asuransi melakukan analisis risiko sebelum meluncurkan produk baru. Mereka mengidentifikasi potensi risiko seperti kurangnya permintaan pasar dan regulasi yang berubah, kemudian menyusun rencana mitigasi seperti kampanye pemasaran yang kuat dan konsultasi dengan pakar regulasi.

Mendorong Budaya Keputusan yang Cepat dan Tepat

Membentuk budaya organisasi yang mendukung pengambilan keputusan cepat dan tepat sangat bermanfaat. Pelatihan dan pengembangan karyawan tentang teknik pengambilan keputusan yang efektif, delegasi wewenang, dan transparansi informasi adalah beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencapainya.

Contoh Implementasi: Sebuah perusahaan e-commerce melatih karyawan mereka tentang teknik pengambilan keputusan yang efektif dan memberikan otoritas kepada manajer lini untuk membuat keputusan taktis tanpa harus menunggu persetujuan dari manajemen puncak. Hal ini mempercepat proses pengambilan keputusan dan meningkatkan responsivitas terhadap perubahan pasar.

Manfaatkan Teknologi

Teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mendukung proses pengambilan keputusan. Sistem Informasi Manajemen (MIS) menyediakan data real-time, analisis data membantu mendapatkan wawasan lebih mendalam, dan alat kolaborasi online memfasilitasi diskusi tim yang efisien meskipun jarak fisik.

Contoh Implementasi: Sebuah bank menggunakan teknologi big data untuk menganalisis perilaku nasabah dan tren pasar. Dengan informasi ini, mereka dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang produk keuangan yang ditawarkan dan strategi pemasaran yang digunakan.

Belajar dari Keputusan Sebelumnya

Menganalisis keputusan masa lalu dapat memberikan wawasan berharga untuk keputusan di masa depan. Melakukan tinjauan menyeluruh terhadap keputusan besar yang diambil, baik yang berhasil maupun yang gagal, dan mendokumentasikan praktik terbaik dari keputusan yang berhasil dapat dijadikan panduan di masa depan.

Contoh Implementasi: Sebuah perusahaan teknologi melakukan post-mortem review setelah setiap proyek besar. Mereka menganalisis apa yang berhasil dan apa yang tidak, serta menyusun dokumen praktik terbaik yang dapat digunakan untuk proyek-proyek mendatang.

Mempertimbangkan Aspek Emosional dan Psikologis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun