Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lepas Kecanduan Konsumsi Gula dan Garam, Apa Sih Rahasianya?

31 Juli 2024   07:49 Diperbarui: 31 Juli 2024   07:51 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Mengatasi kecanduan, apa pun bentuknya, selalu membutuhkan niat yang kuat dan keteguhan hati untuk tidak tergoda. Saya sendiri pernah mengalami kecanduan rokok sejak masa SMP hingga dewasa, dan baru bisa berhenti pada tahun 1994 setelah menjadi pecandu selama 16 tahun.

Hingga kini, tidak sebatang rokok pun pernah kembali mampir di bibir saya. Hal yang sama berlaku untuk gula dan garam. Ketika saya memutuskan untuk menghentikan konsumsi keduanya, saya melakukannya dengan kesungguhan hati.

Namun, dalam perjalanan ini, saya menemui tantangan. Dengan tekanan darah yang cenderung rendah, saya membutuhkan asupan garam agar tekanan darah tidak turun terlalu rendah. Demikian pula dengan gula, ketika saya menghentikan asupannya, gula darah saya langsung drop.

Intinya, jika niat kita sudah kuat, semuanya bisa dilaksanakan tanpa menjadikan sesuatu sebagai candu yang berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan kita sendiri.

Mengapa Gula dan Garam Membuat Ketagihan?

Tidak bisa dipungkiri, gula dan garam meningkatkan cita rasa makanan, membuatnya lebih lezat dan menggugah selera.

Namun demikian, gula dan garam juga memiliki efek adiktif. Gula, misalnya, dapat memicu pelepasan opioid dan dopamin dalam tubuh, menciptakan perasaan senang yang bisa membuat kita terus menginginkannya. Garam pun tidak jauh berbeda; rasanya yang gurih sering kali membuat kita sulit berhenti.

Pengalaman Keluarga Saya yang Berhasil Lepas dari Candu

Meskipun saya tidak bisa menghilangkan garam dan gula dalam diet saya, tetapi banyak anggota keluarga saya yang telah berhasil melepaskan diri dari kecanduan gula dan garam. Beberapa langkah yang mereka ambil antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Mengurangi Secara Bertahap: Mereka tidak langsung menghilangkan gula dan garam dari diet mereka, melainkan mengurangi secara bertahap. Misalnya, mengurangi penggunaan gula dalam kopi atau teh sedikit demi sedikit.
  2. Mengganti dengan Alternatif Sehat: Mereka menggantikan gula dengan pemanis alami seperti madu atau stevia, dan menggunakan rempah-rempah untuk menggantikan rasa garam.
  3. Meningkatkan Konsumsi Makanan Segar: Menghindari makanan olahan yang sering mengandung gula dan garam tersembunyi, mereka lebih memilih makanan segar seperti buah-buahan dan sayuran.

Tips dan Rahasia Hidup Sehat Tanpa Gula dan Garam Berlebih

Mengurangi konsumsi gula dan garam tidak hanya tentang menghindari makanan yang terasa manis atau asin. Hal ini juga mencakup perubahan pola pikir dan kebiasaan makan secara keseluruhan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dengan mengikuti beberapa tips praktis ini, Anda bisa memulai perjalanan menuju pola makan yang lebih sehat dan seimbang. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa membantu Anda mengurangi konsumsi gula dan garam secara efektif:

  1. Baca Label Nutrisi: Memahami kandungan produk yang kita konsumsi sangat penting. Banyak produk yang tampaknya sehat ternyata mengandung banyak gula dan garam.
  2. Minum Air yang Cukup: Kadang-kadang rasa lapar adalah sinyal bahwa tubuh kita membutuhkan cairan. Minum cukup air dapat membantu mengurangi keinginan ngemil.
  3. Temukan Alternatif Camilan Sehat: Cari camilan yang rendah gula dan garam, seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan, atau yogurt tanpa pemanis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun