Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lima Pendekatan Utama Komunikasi Efektif dalam Kepemimpinan

25 Juli 2024   20:04 Diperbarui: 25 Juli 2024   20:25 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: The State of Organizations 2023, McKinsey & Company 

Dalam dunia bisnis yang terus berubah, komunikasi yang efektif menjadi semakin penting bagi para pemimpin. Kunci keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya terletak pada strategi bisnis yang kuat atau inovasi produk, tetapi juga pada kemampuan pemimpinnya untuk berkomunikasi dengan baik.

McKinsey telah mengidentifikasi lima praktik utama yang dapat membantu para pemimpin untuk terlibat, menginspirasi, dan berkomunikasi dengan tim mereka secara lebih efektif. Artikel sederhana ini akan membahas kelima pendekatan tersebut serta bagaimana menerapkannya untuk menciptakan perubahan yang signifikan dalam organisasi Anda.

1. Tanamkan Komunikasi sebagai Inti Peran Anda, Pilih Pesan Utama dengan Bijak

Komunikasi harus menjadi inti dari peran seorang pemimpin. Pilih pesan utama yang jelas dan fokus untuk memobilisasi tim. Para pemimpin terbaik sering menggalang tim mereka dengan satu tujuan yang terpadu. Misalnya, Yan Hong Lee, direktur pelaksana dan kepala sumber daya manusia grup di DBS Bank, berbagi tentang bagaimana tema pemersatu "membuat perbankan menyenangkan" membantu karyawan mereka terlibat dan mewujudkan tujuan perusahaan.

Para pemimpin harus mendengarkan terlebih dahulu, mencari ide dan wawasan dari tim utama, dewan direksi, dan pelanggan. Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan pesan yang dapat diartikulasikan dengan penuh keyakinan.

2. Bicaralah dalam Bahasa Audiens Anda

Penting bagi pemimpin untuk berbicara dalam bahasa yang dimengerti oleh audiens mereka. Barbara Coppola, CEO global Decathlon, menjelaskan bagaimana organisasinya mengelola disrupsi dengan menyesuaikan komunikasi sesuai dengan permintaan lokal sambil tetap mempertahankan visi global yang sama.

Menggunakan istilah dan bahasa yang sudah mapan dalam organisasi dapat menciptakan hubungan yang lebih intim dan validasi bagi komunitas tertentu. Namun, pastikan bahasa tersebut inklusif dan tidak menyingkirkan audiens.

3. Berkomunikasilah dengan, Bukan kepada, Audiens Anda

Para pemimpin terbaik berkomunikasi dengan audiens mereka, bukan kepada mereka. Ini berarti menciptakan ruang untuk mengumpulkan pemikiran baru dan memahami motivasi serta hambatan yang dihadapi orang.

Loren I. Shuster, Chief People Officer at the LEGO Group, menjelaskan bagaimana mereka mengembangkan 'Leadership Playground' untuk memastikan setiap orang didengarkan dan dihargai. Percakapan langsung memungkinkan pemimpin menyelaraskan, memberdayakan, dan menguatkan tim untuk bergerak lebih cepat dan lebih jauh.

4. Jadikan Teknologi sebagai Asisten Anda, Bukan Bos Anda

Teknologi AI dapat memperkaya komunikasi, tetapi sepenuhnya mengalihdayakan komunikasi kepada AI dapat mengikis kepercayaan. Para pemimpin dapat memanfaatkan kekuatan AI sebagai "sparring partner" dan membantu memfasilitasi proses komunikasi, namun materi ini harus disesuaikan dengan konteksnya dan dipadukan dengan sentuhan manusia agar efektif.

Hal ini menjadi semakin penting ketika taruhannya semakin tinggi; semakin sensitif komunikasinya, semakin banyak campur tangan manusia yang diperlukan. Seperti yang dikatakan oleh Tera Allas, Director of Research and Economics in McKinsey & Company's, dalam sebuah wawancara baru-baru ini: "Jika Anda berpikir ke depan di dunia di mana semua komunikasi diciptakan oleh AI, komunikasi tersebut juga akan dibaca oleh AI. Karyawan mungkin tidak membaca email mereka sendiri. Ada kehilangan makna kecuali Anda mengembalikannya ke dalam konteks kehidupan nyata."

Oleh karena itu, pemimpin harus menggunakan teknologi sebagai alat bantu yang mendukung dan memperkuat upaya komunikasi mereka, bukan menggantikan peran mereka. Mengintegrasikan teknologi dengan interaksi manusia memastikan bahwa pesan yang disampaikan tetap relevan, autentik, dan penuh makna bagi audiens.

5. Selalu Bawa Kembali ke Tujuannya

Ketika tujuan didefinisikan, tertanam, dan diaktifkan secara efektif, baik secara individu maupun institusi, tujuan tersebut dapat menjadi mesin untuk mempercepat kemajuan. Hal ini memungkinkan pertumbuhan dan keterlibatan jangka panjang.

Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang memiliki tujuan yang berhubungan dengan perusahaan mereka lima kali lebih mungkin merasa puas di tempat kerja dibandingkan rekan-rekan mereka.

Pertanyaan kunci yang perlu dipertimbangkan oleh para pemimpin ketika mengartikulasikan tujuan dan narasi mereka meliputi:

  • Bagaimana Anda Terlibat Secara Mendalam dan Menginspirasi Audiens Anda di Setiap Titik Interaksi? Memahami apa yang menginspirasi audiens dan apa yang ingin Anda ajarkan kepada mereka sangat penting. Setiap interaksi harus dirancang untuk memperkuat keterlibatan dan inspirasi.
  • Pandangan Dunia Apa yang Lebih Luas yang Sesuai dengan Tema Anda? Mempertimbangkan bagaimana kinerja dan persaingan berubah di industri Anda serta apa peran bisnis Anda dalam masyarakat. Ini membantu menyelaraskan tujuan perusahaan dengan tren dan kebutuhan yang lebih besar.
  • Apakah Anda Terus-Menerus Memperbarui Tujuan Anda? Tujuan harus bersifat dinamis dan terus-menerus diperbarui untuk tetap relevan dan efektif. Pemimpin harus secara teratur menilai dan menyesuaikan tujuan mereka sesuai dengan perubahan internal dan eksternal.
  • Sumber Makna Lebih Dalam Apa yang Anda Manfaatkan? Mengidentifikasi dan memanfaatkan sumber makna yang lebih dalam dapat membantu memperkuat narasi dan tujuan perusahaan.

CEO yang hebat menyadari peran unik mereka sebagai wajah dan suara organisasi. Berhubungan dengan pemangku kepentingan adalah salah satu dari enam pola pikir yang membedakan CEO terbaik dari yang lain. CEO terbaik tidak hanya memiliki pola pikir ini, tetapi juga menganutnya, dan menempatkan komunikasi sebagai inti peran mereka.

Dengan selalu membawa kembali setiap komunikasi ke tujuan inti, pemimpin dapat memastikan bahwa setiap pesan dan tindakan tetap fokus, relevan, dan menginspirasi.

Mengintegrasikan Lima Pendekatan untuk Mencapai Kesuksesan

Mengintegrasikan kelima pendekatan ini memungkinkan para pemimpin untuk lebih memahami pola pikir karyawan mereka dan membangun hubungan yang lebih kuat. Dengan demikian, pemimpin dapat memicu imajinasi tim dan membuka potensi penuh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun