Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Budaya Perusahaan yang Tangguh dan Adaptif dalam Menghadapi Fenomena Switching Culture

17 Juli 2024   06:57 Diperbarui: 17 Juli 2024   07:03 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendorong komunikasi dua arah melalui pertemuan rutin antara manajemen dan karyawan tidak hanya membangun kepercayaan tetapi juga memfasilitasi aliran informasi yang lebih baik.

Pertemuan rutin tidak hanya sebatas untuk memberikan informasi, tetapi juga menjadi forum untuk mendiskusikan tantangan dan peluang bersama. Ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk merasa terlibat secara langsung dalam perkembangan perusahaan dan menjadi bagian dari solusi.

Selain itu, membangun mekanisme umpan balik yang efektif, seperti survei karyawan dan sesi umpan balik, membantu perusahaan memahami secara lebih baik kebutuhan dan kekhawatiran karyawan di berbagai tingkatan organisasi.

Kebijakan Retensi yang Inovatif

Menjaga talenta terbaik dalam perusahaan merupakan investasi jangka panjang yang penting. Selain menawarkan paket kompensasi yang kompetitif, perusahaan juga perlu mengembangkan program retensi yang inovatif.

Hal tersebut termasuk insentif berbasis kinerja yang jelas dan transparan, serta program kesejahteraan karyawan yang memberikan nilai tambah bagi kehidupan pribadi mereka. Program bonus retensi dan loyalitas tidak hanya mengakui loyalitas karyawan tetapi juga memberikan insentif nyata untuk tetap berkontribusi secara positif dalam jangka panjang.

Melalui pendekatan tersebut, perusahaan dapat membangun budaya kerja yang mendorong karyawan untuk tumbuh dan berkembang bersama, sambil tetap mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar.

Kesimpulan

Dalam menghadapi tantangan switching culture, membangun budaya perusahaan yang tangguh dan adaptif bukanlah pilihan, tetapi keharusan. Dengan fokus pada kesejahteraan karyawan, komunikasi yang transparan, dan kebijakan retensi yang inovatif, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan inklusif.

Koleksi Merza Gamal, sumber: Stanford Report & Deloitte Insights
Koleksi Merza Gamal, sumber: Stanford Report & Deloitte Insights

Fokus tersebut bukan hanya tentang mempertahankan talenta terbaik dari berbagai generasi, tetapi juga tentang memanfaatkan perubahan sebagai peluang untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun