Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kisah Petualangan Menemukan Mandau, Senjata Sakral Suku Dayak di Kalimantan

14 Juli 2024   15:05 Diperbarui: 14 Juli 2024   16:27 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimantan, pulau terbesar ketiga di dunia, adalah tempat yang penuh dengan hutan lebat, sungai yang mengalir deras, dan kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satu simbol paling ikonik dari budaya Kalimantan adalah Mandau, senjata tradisional suku Dayak yang kaya akan sejarah, spiritualitas, dan keindahan seni.

Dalam perjalanan saya ke beberapa daerah di Kalimantan, saya berkesempatan untuk melihat Mandau secara langsung dan mendengar cerita-cerita menarik dari penduduk setempat.

Mandau merupakan senjata tradisional yang sangat penting dalam budaya Dayak. Senjata ini telah ada sejak zaman dahulu kala, dengan penggunaan yang secara menyeluruh mulai dikenal pada abad ke-17 hingga abad ke-18.

Sejarah Mandau terkait erat dengan kehidupan dan budaya masyarakat Dayak yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan, termasuk Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Dalam konteks ini, Mandau bukan hanya sekadar alat pertahanan, tetapi juga simbol kekuatan dan martabat bagi suku Dayak.

Mandau: Simbol Identitas dan Keberanian

Mandau adalah senjata tajam sejenis parang yang memiliki bentuk khas dengan bilah yang melebar di bagian atas dan pangkal yang tebal. Bentuk bilahnya yang unik membuatnya sangat efektif untuk menerobos hutan belantara dan tahan terhadap hantaman perisai dalam pertempuran.

Mandau bukan hanya senjata, tetapi juga simbol identitas, kehormatan, dan keberanian bagi suku Dayak. Selama perjalanan saya, saya mendengar cerita bahwa Mandau berasal dari kata "Man" yang berarti "makan" dan "do" yang berarti "dohong", pisau belati khas Kalimantan.

Sementara itu dari referensi lain, kata "Mandau" berasal dari kata "Man", salah satu suku di bagian selatan China, dan "Dao", yang berarti golok dalam bahasa China. Seiring waktu, Mandau menjadi lebih populer daripada dohong, sehingga nama "mando" muncul untuk menyebut senjata yang mengalahkan dohong tersebut.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Material dan Proses Pembuatan

Bilah Mandau dibuat dari berbagai jenis besi khusus seperti mantikei, montalat, besiiq batuq, pungkalan/purutn, bahkan meteorite. Proses pembuatan Mandau melibatkan serangkaian ritual dan puasa yang harus diikuti sesuai dengan tradisi dan kepercayaan masing-masing rumpun Dayak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun