Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Sejarah Napak Tilas Bung Karno di Bengkulu

23 Juni 2024   08:07 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:10 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Rumah ini sekarang telah dijadikan museum untuk mengenang perjuangan beliau selama di pengasingan. Di sini, saya melihat kamar tidur, meja kerja, dan ruang tamu yang masih terjaga rapi.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Melalui penjelasan pemandu, saya memahami betapa sulitnya masa-masa pengasingan itu, namun semangat Bung Karno tidak pernah pudar. Setiap sudut rumah ini seolah berbicara tentang mimpi besar beliau untuk kemerdekaan Indonesia.

Rumah Keluarga Ibu Fatmawati: Jejak Cinta dan Perjuangan

Tujuan terakhir perjalanan ini adalah Rumah Keluarga Ibu Fatmawati. Di sinilah saya menemukan kisah cinta dan perjuangan yang begitu mendalam.

Rumah sederhana ini menyimpan mesin jahit yang digunakan oleh Ibu Fatmawati untuk menjahit Bendera Pusaka Indonesia. Bendera yang pertama kali dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Rumah keluarga Ibu Fatmawati, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Rumah keluarga Ibu Fatmawati, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Rumah ini adalah tempat tinggal keluarga Ibu Fatmawati, yang kemudian menjadi istri Bung Karno. Di rumah ini, Bung Karno sering berkunjung dan bertemu dengan Fatmawati. Mesin jahit yang masih tersimpan di rumah ini digunakan oleh Ibu Fatmawati untuk menjahit Bendera Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Rumah ini kini menjadi museum yang menyimpan berbagai kenangan tentang keluarga Fatmawati dan kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan.

Melihat mesin jahit itu, saya merasa terharu dan bangga. Saya membayangkan Ibu Fatmawati yang muda dan penuh semangat, menjahit bendera dengan penuh harapan untuk masa depan Indonesia.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Kisah cinta antara Bung Karno dan Ibu Fatmawati juga terasa begitu dekat, memberikan nuansa humanis dalam perjuangan kemerdekaan yang sering kali digambarkan dengan heroik.

Mengakhiri Perjalanan: Renungan dan Inspirasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun