Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menghindari Jeratan Judi Online: Transformasi Bandar Judi Online menjadi Ustadz

18 Juni 2024   20:09 Diperbarui: 20 Juni 2024   14:31 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Taubat. (Sumber Gambar: Freepik.com via kompas.com) 

Kisah Perubahan Hidup Koh Dennis Lim, Seorang Bandar Judi Online menjadi Ustadz

Dalam era di mana teknologi terus berkembang pesat, fenomena judi online menjadi semakin meresahkan. Ribuan orang terjebak dalam lingkaran perjudian online, dipikat oleh iming-iming kemenangan dan kekayaan. Namun, di balik layar gemerlap perjudian online, tersembunyi bahaya dan dampak yang dapat merusak kehidupan individu dan keluarga.

Salah satu kisah yang mencerminkan perjalanan dari gemerlapnya perjudian menuju kesadaran yang mendalam adalah kisah Koh Dennis Lim. Seorang pemuda keturunan Tionghoa, Dennis tumbuh dalam lingkungan bisnis judi keluarga. Terdesak oleh tekanan ekonomi, ia terlibat dalam bisnis judi online di Thailand dan meraih keuntungan besar.

Awalnya, kesuksesan finansial Dennis memberinya kepuasan yang cepat di usia yang sangat muda. Namun, seiring waktu berlalu, ia mulai merasa kekosongan dalam hidupnya. Kekayaan materi tidak mampu mengisi rasa hampa dan kebingungannya. Dennis merenung, mencari makna yang lebih dalam dalam hidupnya.

Puncak perubahan hidupnya datang saat Dennis menemui seorang tokoh agama yang bijaksana. Sang tokoh membuka matanya tentang arti sejati dari rezeki dan kebahagiaan. Dennis mulai mempertanyakan segala hal yang selama ini ia anggap benar tentang kehidupan dan kesuksesan.

Melalui proses refleksi yang mendalam, Dennis menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat dibeli dengan uang atau ditemukan dalam kemenangan perjudian. Ia mulai merenung tentang nilai-nilai yang lebih bermakna dalam hidupnya, dan bahwa kebahagiaan sejati justru terletak pada hubungan yang kuat, pengembangan diri, dan kontribusi positif kepada masyarakat.

Dengan tekad yang kuat, Dennis memutuskan untuk meninggalkan dunia perjudian dan memulai perjalanan spiritualnya. Meskipun langkah ini penuh tantangan, ia yakin bahwa ini adalah langkah yang benar.

Dennis menyadari bahwa kebahagiaan sejati terletak pada nilai-nilai yang lebih bermakna, seperti hubungan yang kuat dengan orang-orang yang dicintainya dan kontribusi positif kepada masyarakat.

Namun, perjalanan Dennis bukanlah tanpa rintangan. Di tengah upayanya untuk menjauhi perjudian, godaan judi online terus mengintainya. 

Fenomena perjudian online, dengan kemudahan akses dan iming-iming kemenangan besar, merupakan ancaman serius bagi mereka yang rentan terhadapnya.

Sumber gambar: Koleksi Dennis Lim
Sumber gambar: Koleksi Dennis Lim

Dennis menyadari bahwa bahaya perjudian online tidak hanya merugikan individu yang terlibat, tetapi juga keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

Kisah Dennis Lim bukanlah dongeng, melainkan kisah nyata yang menginspirasi banyak orang. Ia membuktikan bahwa perubahan adalah mungkin, bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Lewat ceritanya, kita semua diajak untuk merenung tentang nilai-nilai sejati dalam hidup ini dan menghindari jeratan perjudian yang merusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun