Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tantangan Anak Muda dan Peluang Green Jobs untuk Masa Depan Hijau: Belajar dari Finlandia

9 Juni 2024   21:02 Diperbarui: 9 Juni 2024   21:41 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolek Merza Gamal, gambar: McKinsey Institute

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dan pelestarian lingkungan, Green Jobs atau pekerjaan hijau telah menjadi topik yang semakin relevan.

Pekerjaan hijau mendukung pelestarian lingkungan dan menjaga keberlanjutan hidup kita, namun hingga kini belum banyak dilirik oleh para pencari kerja, terutama anak muda. Kenapa bisa begitu?

Mari kita eksplorasi lebih dalam.

Mengapa Pekerjaan Hijau Masih Kurang Diminati?

Pertama, mungkin banyak yang belum tahu apa itu Green Jobs. Informasi mengenai jenis pekerjaan ini dan peluang karir yang ditawarkannya masih kurang. Tidak heran jika banyak orang yang bahkan tidak mempertimbangkannya sebagai pilihan.

Kemudian, karena sektor ini masih tergolong baru, jumlah lowongan kerja yang tersedia juga masih terbatas. Pengalaman kerja yang relevan di bidang ini juga jarang ditemukan, membuat banyak pencari kerja merasa tidak yakin apakah mereka memenuhi syarat.

Ada juga masalah gaji. Beberapa pekerjaan hijau mungkin tidak menawarkan gaji setinggi pekerjaan di sektor tradisional. Selain itu, stabilitas pekerjaan di sektor ini mungkin dipandang kurang karena sangat tergantung pada kebijakan pemerintah yang bisa berubah-ubah.

Bukan hanya itu, tidak semua orang tertarik dengan isu lingkungan. Beberapa mungkin merasa lebih nyaman bekerja di sektor yang sudah mapan dengan jalur karir yang lebih jelas. Dan yang terakhir, banyak Green Jobs memerlukan keterampilan dan pendidikan khusus yang belum banyak dimiliki oleh pencari kerja. Ini memerlukan lebih banyak pelatihan dan pendidikan yang terarah.

Pelajaran dari Finlandia

Namun, mari kita melihat bagaimana Finlandia, salah satu negara Nordik, menunjukkan bahwa investasi dalam transisi ramah lingkungan bisa membuka peluang besar. Menurut studi McKinsey, dengan investasi yang tepat, Finlandia bisa menciptakan 200.000 lapangan kerja baru dan meningkatkan PDB sebesar 24 miliar euro. 

Bagaimana caranya? Yuk, kita lihat lebih dekat.

Kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta di Finlandia sangat erat. Ini mendorong inovasi dan pertumbuhan di industri ramah lingkungan. Dukungan kebijakan dan investasi dari pemerintah sangat penting di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun