Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menuju Kemungkinan Ekonomi untuk Cucu Kita: Renungan atas Masa Depan yang Lebih Baik

6 Juni 2024   18:51 Diperbarui: 6 Juni 2024   18:57 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Merza Gamal

Ketika kita melihat ke masa depan, apakah kita mampu membayangkan dunia yang lebih baik bagi cucu-cucu kita? Tantangan ekonomi yang dihadapi generasi saat ini menimbulkan pertanyaan yang mendalam tentang bagaimana kita dapat membangun sebuah masa depan yang lebih cerah.

Namun demikian, dalam gelombang ketidakpastian dan kemarahan yang melanda masyarakat dan politik, ada satu sumber inspirasi yang dapat kita peroleh dari masa lalu: pemikiran John Maynard Keynes tentang "Kemungkinan Ekonomi untuk Cucu Kita".

Dalam esainya pada tahun 1930, Keynes meramalkan bahwa standar hidup akan meningkat delapan kali lipat dalam waktu seratus tahun. Pandangan optimisnya terbukti relevan bahkan dalam masa-masa sulit seperti Depresi Besar. Seabad berlalu, dan kita menyaksikan bahwa prediksinya tidak meleset jauh: pendapatan per kapita global meningkat delapan kali lipat, sementara populasi dunia juga mengalami peningkatan. Namun, untuk mewujudkan janji kemajuan ini bagi generasi mendatang, kita harus mengambil langkah-langkah tegas.

Salah satu kunci kemajuan ekonomi yang telah terjadi selama beberapa dekade terakhir adalah integrasi ekonomi yang semakin dalam.

Di Bulgaria, misalnya, pendapatan per kapita meningkat empat kali lipat sejak jatuhnya Tirai Besi, sebagian besar disebabkan oleh manfaat integrasi dengan Uni Eropa dan perdagangan global. Kristalina Georgieva, Managing Director dari Dana Moneter Internasional (IMF), menyoroti bahwa integrasi dengan Uni Eropa dan perdagangan global telah membawa kemajuan yang signifikan bagi negara tersebut.

Namun, kesenjangan ekonomi yang meningkat menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi, seperti yang dialami oleh banyak negara lainnya. 

Di Indonesia, langkah-langkah reformasi ekonomi telah membawa kemajuan yang signifikan dalam dua dekade terakhir. Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan signifikan, serta berhasil menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan. Integrasi dengan pasar global dan peningkatan investasi dalam infrastruktur juga telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi oleh Indonesia juga tidak sedikit, termasuk ketimpangan ekonomi yang tinggi dan dislokasi teknologi.

Ketika kita memandang masa depan, langkah-langkah konkret harus diambil untuk mengatasi ketimpangan ekonomi dan memperkuat kerja sama internasional. Kita perlu memastikan bahwa kita memenuhi janji kemajuan yang mencakup generasi ke generasi, dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi cucu-cucu kita.

Dengan mengambil pelajaran dari masa lalu dan bertindak secara tegas untuk mengatasi tantangan-tantangan saat ini, kita dapat membangun sebuah masa depan yang lebih cerah. Mari bersama-sama membayangkan dan merencanakan kemungkinan ekonomi untuk cucu kita, sehingga mereka dapat mewarisi dunia yang lebih makmur dan berkelanjutan.

Kekuatan untuk Mengubah Arah

Skenario-skenario yang disajikan IMF, dalam Laporan Juni 2024, menggambarkan dua jalur yang berbeda untuk masa depan ekonomi global, dan perbedaan yang besar antara keduanya menyoroti pentingnya keputusan yang kita ambil hari ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun