Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pahamkah Anda apa Sebenarnya Arti Produktif dan False Productivity?

22 Mei 2024   17:10 Diperbarui: 22 Mei 2024   17:11 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Tren Produktivitas Global

Selama 25 tahun terakhir, produktivitas global mengalami peningkatan yang signifikan, sebagian besar didorong oleh Tiongkok dan India. Namun, sejak krisis keuangan global 2008, pertumbuhan produktivitas secara keseluruhan melambat. Di Amerika Serikat dan Eropa Barat, pertumbuhan produktivitas tenaga kerja menurun sejak booming tahun 1960-an, dipengaruhi oleh penurunan investasi modal dan gelombang peningkatan produktivitas di sektor manufaktur yang mulai memudar.

Mengapa Produktivitas Begitu Penting?

Peningkatan produktivitas diperlukan untuk menghadapi tantangan besar abad ke-21, seperti menutup kesenjangan pemberdayaan dan mencapai net zero. Pertumbuhan produktivitas yang pesat diperlukan untuk mencapai tujuan ini. Tanpa peningkatan produktivitas, pertumbuhan ekonomi akan melambat, terutama karena pertumbuhan penduduk yang melambat.

Menghindari Produktivitas Palsu

Di era modern ini, banyak yang terjebak dalam "fake productivity" atau produktivitas palsu, yaitu kesibukan tanpa hasil nyata. Berikut adalah beberapa strategi untuk menghindari jebakan ini:

  • Tetapkan Tujuan yang Jelas: Tetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
  • Manajemen Waktu yang Efektif: Gunakan teknik seperti Pomodoro atau blok waktu untuk mengelola waktu dengan bijaksana. Identifikasi waktu paling produktif Anda dan alokasikan tugas-tugas penting pada saat tersebut.
  • Eliminasi Gangguan: Ciptakan lingkungan kerja yang minim gangguan dan kondusif untuk konsentrasi. Matikan pemberitahuan notifikasi di perangkat Anda saat sedang fokus pada tugas penting.
  • Fokus pada Tugas Prioritas: Gunakan metode Eisenhower untuk mengkategorikan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Fokuskan energi dan waktu Anda pada tugas-tugas yang memberikan dampak terbesar.
  • Evaluasi dan Refleksi: Lakukan review berkala terhadap pencapaian dan proses kerja. Tinjau kembali strategi dan metode yang Anda gunakan, dan sesuaikan jika diperlukan untuk meningkatkan produktivitas Anda.
  • Investasi dalam Pengembangan Diri: Terus kembangkan keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Selalu ada ruang untuk pertumbuhan dan peningkatan, baik dalam hal profesional maupun pribadi.

Sementara itu, para pemimpin bisnis dapat mendorong produktivitas di organisasi mereka melalui berbagai cara:

  • Modernisasi Model Operasi: Realokasi sumber daya dan adopsi budaya yang mengedepankan teknologi. Pembaruan infrastruktur dan proses kerja dapat meningkatkan efisiensi secara signifikan.
  • Lipat Gandakan Dampak Produksi dan Pengiriman Garis Depan: Fokus pada efisiensi operasional dan maksimalkan laba atas investasi talenta. Berikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk memungkinkan tim garis depan mencapai potensi penuh mereka.
  • Mempercepat Pertumbuhan Top-Line: Inovasi produk dan layanan serta peningkatan nilai dari penawaran yang ada. Dorong tim untuk berpikir kreatif dan mencari cara baru untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Kesimpulan

Produktivitas bukanlah sekadar tentang sibuk atau aktifitas yang tidak berujung. Ia melibatkan pencapaian hasil yang signifikan dan bermakna. Dalam menghadapi tantangan masa kini, di mana masyarakat kita terkadang terjebak dalam ilusi produktivitas palsu, penting bagi kita untuk kembali ke akar-akar produktivitas yang sejati.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, mengelola waktu dengan bijaksana, menghilangkan gangguan, dan terus meningkatkan diri, kita dapat mencapai produktivitas yang nyata. Para pemimpin bisnis juga memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung produktivitas sejati di tempat kerja.

Namun demikian, produktivitas tidak hanya menjadi tanggung jawab individu atau organisasi. Pemerintah juga memiliki peran dalam menciptakan kebijakan yang mendukung investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur yang berkelanjutan.

Dengan demikian, peningkatan produktivitas bukan hanya tentang menciptakan lebih banyak pekerjaan atau meningkatkan pendapatan. Ia juga tentang menciptakan masyarakat yang lebih berdaya, inklusif, dan berkelanjutan secara ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun