Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Belajar dari Buku "Deliberate Calm" dalam Menghadapi Tantangan Kepemimpinan dengan Kesadaran Ganda

8 Mei 2024   09:01 Diperbarui: 8 Mei 2024   09:03 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Ketika kita berada di tengah-tengah perubahan yang cepat dan ketidakpastian yang meluas, kebutuhan akan kepemimpinan yang tenang dan berwawasan menjadi semakin penting.

Dalam buku "Deliberate Calm: How to Learn and Lead in a Volatile World" yang ditulis oleh Jacqueline Brassey, Aaron De Smet, dan Michiel Kruyt (HarperCollins Publishers, November 2022), para penulis mengeksplorasi konsep yang mereka sebut "kesadaran ganda" sebagai kunci untuk mengatasi tantangan ini.

Kesadaran ganda, seperti yang dijelaskan oleh para penulis, adalah kemampuan untuk mengintegrasikan pemahaman tentang lingkungan eksternal dan internal kita, dan bagaimana keduanya saling mempengaruhi. Ini memungkinkan kita untuk tetap tenang dan berkendali dalam situasi yang mungkin penuh tekanan atau ketidakpastian.

Dengan kesadaran ganda, kita dapat mengakses keadaan di mana kita dapat bertindak dengan niat dan melakukan yang terbaik, apa pun yang terjadi di sekitar kita.

Mari kita ambil contoh situasi yang dijelaskan dalam kutipan buku tersebut. Simone, seorang pemimpin di sebuah perusahaan layanan kesehatan yang sedang mengalami transformasi digital, menemukan dirinya dihadapkan pada konflik dan hambatan antara departemennya sendiri.

Keterlibatan emosionalnya yang kuat seringkali membuatnya bereaksi secara impulsif, sementara kecemasannya terhadap kegagalan membuatnya sulit untuk tetap tenang dan fokus.

Di sisi lain, Jonathan, rekannya yang memimpin departemen lain, cenderung menunda atau menghindari konfrontasi dengan Simone, mengakibatkan kurangnya komunikasi yang jelas dan kolaborasi yang efektif antara kedua tim.

Kedua pemimpin ini, dalam cara yang berbeda, menghadapi tantangan yang sama: bagaimana mengelola diri dan dinamika tim di tengah ketidakpastian dan tekanan.

Dalam konteks ini, pengembangan kesadaran ganda menjadi kunci. Simone dapat menggunakan kesadaran ganda untuk mengenali dan mengelola emosinya dengan lebih baik, sementara Jonathan dapat memanfaatkannya untuk lebih memahami dampak tindakannya terhadap dinamika tim.

Dengan kesadaran ganda, keduanya dapat memilih respons yang lebih bijaksana dan efektif, serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan tim mereka.

Kesimpulan dan Hikmah:

Simone dan Jonathan mewakili dua pendekatan yang berbeda dalam menghadapi tantangan kepemimpinan di tengah perubahan dan ketidakpastian. Simone, dengan fokus yang kuat pada kepedulian terhadap timnya, sering kali terjebak dalam reaksi emosional yang impulsif, sementara Jonathan cenderung menghindari konfrontasi dan komunikasi yang sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun