Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengulik Ketidakpuasan, Ketidaksetiaan, dan Loyalitas Gen Z

19 April 2024   20:29 Diperbarui: 20 April 2024   07:44 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah lautan pilihan yang tak ada habisnya, mengapa harus puas dengan yang cukup?

Kita tidak sedang membicarakan masalah kencan Gen Z. Sebaliknya, loyalitas merek konsumen---atau bisa dikatakan ketidaksetiaan---adalah topik yang sedang hangat dibicarakan.

Zoomer (Generasi Z), pada bagiannya, relatif tidak setia, bersedia mencoba merek baru yang mereka dengar di media sosial tanpa mengucapkan selamat tinggal pada kecintaan mereka terhadap (merek) sebelumnya.

Tapi sebenarnya, siapa yang bisa menyalahkan Gen Z atas kesediaan mereka menjelajahi dunia merek? Harapan terhadap layanan pelanggan dan kualitas produk sangat tinggi, dan jika hal ini tidak terpenuhi, maka semakin mudah untuk menemukan alternatif lain.

Generasi Z, kelompok konsumen yang terus mengemuka, telah menetapkan standar baru dalam interaksi dengan merek dan program loyalitas. Tidak lagi cukup hanya menawarkan diskon atau hadiah fisik konvensional untuk memikat mereka.  

Loyalitas merek di antara Generasi Z sering kali lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Generasi Z cenderung lebih terbuka terhadap eksplorasi merek baru dan lebih cenderung untuk mencari pengalaman yang menarik dan relevan dibandingkan dengan keterikatan merek secara tradisional. Generasi Z lebih memperhitungkan nilai, pengalaman, dan keterlibatan yang ditawarkan oleh program-program yang disediakan para pemilik merek.

Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat loyalitas merek di antara Generasi Z antara lain:

  1. Akses Mudah ke Informasi: Generasi Z memiliki akses yang lebih mudah ke informasi melalui internet dan media sosial, yang memungkinkan mereka untuk melakukan riset tentang berbagai merek dan produk dengan cepat. Hal ini memungkinkan mereka untuk membandingkan harga, kualitas, dan ulasan pelanggan sebelum membuat keputusan pembelian.
  2. Cepat Tidak Puas: Generasi Z cenderung memiliki harapan yang tinggi terhadap layanan pelanggan dan kualitas produk. Jika harapan mereka tidak terpenuhi, mereka cenderung beralih ke merek lain yang menawarkan pengalaman yang lebih baik.
  3. Kemajuan Teknologi: Kemajuan teknologi juga memengaruhi perilaku konsumsi Generasi Z. Mereka lebih terbiasa dengan penggunaan teknologi dan sering kali lebih tertarik pada merek yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan.

Mengingat karakteristik ini, merek perlu memahami preferensi dan kebutuhan Generasi Z untuk membangun program loyalitas yang efektif. Program loyalitas yang sukses untuk Generasi Z biasanya menawarkan fleksibilitas, penghargaan yang langsung, dan pengalaman yang menarik. Merek juga perlu berfokus pada membangun koneksi emosional dengan konsumen untuk memperkuat loyalitas merek dalam jangka panjang.

Dalam era di mana pilihan tak terbatas dan harapan yang tinggi menguasai, bisnis perlu menyadari pergeseran ini dan menyesuaikan strategi loyalitas mereka untuk mempertahankan minat dan keterlibatan Generasi Z dalam jangka panjang.

Dalam mengkaji cara Generasi Z berinteraksi dengan program loyalitas, kita menemukan bahwa mereka lebih cenderung mencari nilai yang nyata dalam program tersebut. Mereka juga tertarik pada pengalaman yang personal dan pengakuan dari merek. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Generasi Z lebih memperhitungkan keekonomian program dan menilai manfaat yang diberikan dengan cermat.

Meskipun ada kesamaan dalam hal penghargaan yang diinginkan, setiap industri memiliki preferensi yang berbeda bagi Generasi Z. Misalnya, dalam industri perjalanan, mereka lebih menghargai kemudahan dan akses cepat daripada insentif finansial.

Namun, tidak semua aspek dari program loyalitas tradisional relevan bagi Generasi Z. Mereka kurang tertarik pada hadiah fisik konvensional atau program yang rumit dan memakan waktu. Untuk memikat mereka, bisnis perlu menawarkan insentif yang berbeda, lebih sesuai dengan gaya hidup dan preferensi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun