Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Investasi Talent dalam Menghadapi Tantangan Pekerjaan di Masa Depan

18 April 2024   07:15 Diperbarui: 18 April 2024   07:39 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Sejak awal Revolusi Industri, kekhawatiran tentang pengaruh teknologi terhadap pekerjaan manusia telah menghantui pikiran banyak orang. Namun, belum pernah sebelumnya perubahan begitu mendadak dan luas seperti yang kita saksikan selama pandemi COVID-19.

Meskipun perubahan ini telah diantisipasi, hanya sedikit perusahaan yang benar-benar bersiap secara efektif. Tetapi sekarang, kesempatan telah hadir untuk mengubah ketidakpastian menjadi peluang.

Karyawan sebagai insan perusahaan yang mengalami pandemi Covid-19 berbeda dengan insan yang masuk setelah terjadinya pandemi. Sementara komposisi tenaga kerja mungkin telah berubah. Perubahan paling signifikan terjadi dalam cara perusahaan mendekati tiga elemen berikut, yakni; talent yang dimiliki, bakat yang dibutuhkan, dan harapan yang dimiliki talent terhadap perusahaan.

Apa arti ketiga elemen tenaga kerja tersebut bagi organisasi perusahaan yang bergerak maju?

Ketiga elemen tenaga kerja tersebut---talent yang dimiliki, bakat yang dibutuhkan, dan harapan yang dimiliki talent terhadap perusahaan---memainkan peran penting dalam mempersiapkan perusahaan untuk ketidakpastian. Mari kita bahas artinya bagi organisasi yang bergerak maju:

  1. Talent yang Dimiliki: Setiap individu dalam organisasi membawa dengan mereka sejumlah keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang unik. Memahami dan memanfaatkan potensi masing-masing individu adalah kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Dalam menghadapi ketidakpastian, memiliki tim yang beragam dan fleksibel dalam kemampuan mereka dapat membantu organisasi menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan yang tak terduga.
  2. Bakat yang Dibutuhkan: Perubahan dalam lingkungan bisnis seringkali mengharuskan perusahaan untuk mengadaptasi kebutuhan bakat yang mereka cari. Identifikasi tren industri, teknologi, dan pasar yang berkembang dapat membantu perusahaan memprediksi kebutuhan bakat di masa depan. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan dan pencarian bakat yang sesuai, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki sumber daya manusia yang diperlukan untuk tetap kompetitif.
  3. Harapan yang Dimiliki Talent Terhadap Perusahaan: Karyawan modern memiliki harapan yang tinggi terhadap pengalaman kerja mereka, termasuk aspek seperti fleksibilitas, pembelajaran dan pengembangan, keseimbangan kerja-hidup, dan makna pekerjaan. Memenuhi harapan ini tidak hanya penting untuk mempertahankan bakat yang ada, tetapi juga untuk menarik bakat baru. Perusahaan yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang memenuhi harapan karyawan akan memiliki keunggulan dalam merekrut dan mempertahankan bakat terbaik, yang pada gilirannya akan membantu mereka bertahan dan berkembang dalam masa ketidakpastian.

File Merza Gamal, sumber: McKinsey Company
File Merza Gamal, sumber: McKinsey Company

Dalam rangka mempersiapkan diri untuk ketidakpastian, perusahaan perlu berinvestasi dalam pengembangan bakat yang dimiliki, memastikan kecocokan antara bakat yang dibutuhkan dengan bakat yang dimiliki, dan memenuhi harapan karyawan terhadap pengalaman kerja mereka. Dengan melakukan hal ini, perusahaan dapat membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.

Pandemi telah mempercepat pergeseran dalam cara kita bekerja, memaksa perusahaan untuk mengadopsi model kerja jarak jauh dan fleksibel dalam waktu singkat. Tetapi warisan pandemi ini tidak hanya terbatas pada perubahan fisik dalam ruang kerja; ia juga mencakup transformasi dalam norma dan budaya kerja, serta peningkatan perhatian terhadap kesejahteraan dan inklusi karyawan.

Untuk membangun masa depan pekerjaan yang inklusif dan berkelanjutan, perusahaan perlu melakukan refleksi mendalam tentang sifat pekerjaan yang mereka lakukan, siapa yang dibutuhkan untuk melakukannya, dan di mana pekerjaan itu dilakukan.

Memahami Esensi Pekerjaan di Era Digital

Sementara teknologi terus berkembang, perusahaan di seluruh dunia dihadapkan pada pertanyaan kritis: Bagaimana mereka dapat mempersiapkan masa depan pekerjaan secara efektif dalam era pasca-pandemi?

Pertama-tama, perusahaan perlu memahami sifat pekerjaan yang mereka lakukan. Ini melibatkan pengidentifikasian pekerjaan yang dapat diotomatisasi atau ditingkatkan dengan teknologi, serta pekerjaan yang memerlukan keterampilan manusiawi yang tidak dapat digantikan oleh mesin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun