Siapkan diri Anda untuk memulai petualangan rasa yang tak terlupakan di berbagai penjuru Nusantara! Berikut adalah beberapa momen istimewa dari perjalanan jelajah kuliner saya yang menggugah selera dan memperkaya pengalaman saya di tanah air tercinta.
Sejak tahun 1989, saya memulai perjalanan panjang saya di dunia korporat, mulai dari sebagai marketing officer, kepala cabang, dan kemudian mengawasi departemen R&D hingga berperan dalam transformasi budaya perusahaan sebagai Assistant Vice President. Peran-peran ini membawa saya ke berbagai penjuru Nusantara, dari Sabang hingga Merauke, dari Timor hingga Natuna di ujung Utara Indonesia dalam upaya memahami dan meningkatkan kualitas layanan serta budaya perusahaan (corporate culture).
Meskipun telah pensiun dari dunia korporat, semangat petualangan saya tidak pernah reda. Dibawa oleh hobi saya dalam melakukan perjalanan dan mencicipi berbagai masakan, saya menjelajahi berbagai pelosok negeri, tidak hanya untuk kesenangan semata, tetapi juga untuk menemukan kekayaan kuliner Nusantara, selain berbagi ilmu dan pengalaman di berbagai daerah.
Dari Sabang hingga Merauke, dari Timor hingga Natuna, setiap langkah adalah petualangan baru dalam merasakan rasa Nusantara. Di setiap daerah yang saya kunjungi, aroma rempah-rempah dan cita rasa yang khas selalu menyambut saya dengan hangat. Dari Sate Padang yang pedas hingga nasi Gudeg Yogya yang lembut, setiap hidangan adalah cerminan dari kekayaan budaya dan warisan tradisional yang kami miliki.
Berikut adalah beberapa highlights dari perjalanan kuliner Nusantara yang pernah saya rasakan:
- Sate Maranggi Purwakarta dari Jawa Barat: Sate Maranggi adalah sate khas Purwakarta yang terbuat dari daging sapi muda yang empuk dan dipanggang dengan bumbu khas Maranggi yang pedas dan gurih. Biasanya disajikan dengan nasi timbel dan lalapan.
- Sate Padang dari Padang, Sumatera Barat: Sate Padang adalah hidangan sate khas Padang yang terdiri dari daging sapi yang dipanggang dengan bumbu kacang yang kaya rempah-rempah dan disajikan dengan kuah gulai khas Padang. Rasanya yang kaya dan tekstur daging yang empuk membuat Sate Padang menjadi hidangan yang sangat nikmat dan terkenal di Indonesia.
- Rendang Minang dari Sumatera Barat: Rendang adalah masakan daging sapi yang dimasak dalam santan dengan bumbu rempah-rempah khas Minangkabau, seperti serai, daun jeruk, dan cabai merah. Proses memasak yang membutuhkan waktu lama membuat daging menjadi empuk dan bumbunya meresap sempurna. Â
- Pempek Palembang dari Sumatera Selatan: Pempek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan tenggiri yang digiling halus dan dicampur dengan tepung sagu. Ada berbagai varian pempek, mulai dari pempek kapal selam hingga pempek lenjer, yang disajikan dengan kuah cuka yang khas.
- Pindang Serani dari Palembang, Sumatera Selatan:Â Pindang Serani adalah hidangan ikan patin yang dimasak dengan kuah santan, asam jawa, daun jeruk, dan rempah-rempah khas Melayu. Rasanya yang gurih, asam, dan pedas membuatnya menjadi hidangan yang sangat populer di Palembang.
- Brekecek dari Banyuwangi, Jawa Timur:Â Brekecek adalah hidangan khas Banyuwangi yang terbuat dari daging kambing yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah, santan, dan daun kemangi. Rasanya yang khas dan tekstur daging yang empuk membuat Brekecek menjadi hidangan yang sangat dicari di Banyuwangi.
- Lontong Balap dari Surabaya, Jawa Timur: Lontong Balap adalah hidangan khas Surabaya yang terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, lentho, dan taoge yang disiram dengan kuah kental kacang petis. Rasanya yang gurih, pedas, dan segar membuat Lontong Balap menjadi salah satu kuliner favorit di Surabaya.
- Ayam Betutu dari Bali: Ayam Betutu adalah hidangan khas Bali yang terdiri dari ayam yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah khas Bali, seperti kemiri, lengkuas, daun salam, dan cabai. Proses memasak yang lambat membuat ayam menjadi sangat empuk dan bumbunya meresap sempurna, menciptakan hidangan yang kaya akan rasa.
- Sate Lilit dari Bali:Â Sate Lilit adalah sate khas Bali yang terbuat dari daging cincang yang dicampur dengan bumbu rempah-rempah khas Bali, seperti kemiri, serai, dan daun jeruk. Adonan daging tersebut dililit pada tusuk sate dari batang serai dan kemudian dipanggang atau dibakar.
- Gudeg Yogyakarta: Gudeg adalah masakan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dalam santan dengan bumbu rempah khas Jawa, seperti daun salam, lengkuas, dan gula merah. Biasanya disajikan dengan nasi, telur rebus, ayam suwir, dan sambal krecek.
- Lontong Cap Go Meh dari Singkawang, Kalimantan Barat:Â Lontong Cap Go Meh adalah hidangan khas Tionghoa-Indonesia yang populer di Singkawang. Terbuat dari lontong (nasi yang dibungkus dengan daun pisang), disajikan dengan kuah kari yang gurih, daging ayam, telur, dan sayuran.
- Soto Banjar dari Kalimantan Selatan: Soto Banjar adalah sup daging ayam dengan kuah bening yang kaya rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga, serta ditambahkan dengan daging ayam yang empuk, telur rebus, dan mie kuning. Disajikan dengan ketupat dan emping.
- Papeda dari Papua:Â Papeda adalah makanan khas Papua yang terbuat dari sagu yang diolah menjadi bubur kental. Disajikan dengan kuah ikan atau daging, serta sayuran seperti kangkung dan daun ubi.
- Sop Konro dari Makassar: Sop Konro adalah hidangan khas dari Makassar, Sulawesi Selatan, terdiri dari tulang iga sapi yang dimasak dalam kuah kaldu daging sapi yang kaya rempah-rempah, seperti cengkeh, kayu manis, dan kapulaga.
- Nasi Goreng dari Berbagai Daerah: Nasi Goreng adalah hidangan ikonik Indonesia yang terdiri dari nasi yang digoreng dengan bumbu-bumbu rempah-rempah, seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kecap manis. Biasanya dihidangkan dengan telur, ayam, udang, atau daging lainnya.
- Rujak:Â Rujak adalah hidangan buah khas Indonesia yang terdiri dari campuran buah-buahan segar yang dipotong kecil-kecil, seperti mangga, nanas, kedondong, timun, dan jambu air, yang kemudian dicampur dengan saus bumbu kacang yang manis dan pedas.
- Es Cendol:Â Es Cendol adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran air kelapa hijau, air daun pandan, dan tepung beras yang dibentuk seperti butiran hijau kecil. Campuran tersebut kemudian disajikan dengan es serut, air gula merah yang manis, dan santan. Di daerah Jawa dikenal dengan nama Es Dawet.
Setiap hidangan Nusantara yang saya jelajahi tidak hanya menciptakan pengalaman rasa yang tak terlupakan, tetapi juga mengungkapkan kekayaan budaya dan keberagaman Indonesia. Dari setiap suapan, saya merasakan kehangatan dan keakraban dari masyarakat setempat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisi dan warisan nenek moyang mereka.
Saat kita berkeliling Nusantara, kita tidak hanya memuaskan lidah kita dengan kelezatan kuliner lokal, tetapi juga menyaksikan keindahan alam dan kearifan lokal yang membuat Indonesia begitu memikat. Mari kita terus menjaga, mempromosikan, dan melestarikan kekayaan kuliner Nusantara sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa.
Jadi, mari kita lanjutkan petualangan kuliner kita, mengeksplorasi setiap sudut Nusantara, dan merayakan kekayaan budaya Indonesia dengan setiap suapan yang kita nikmati. Bersama, kita dapat menjaga warisan kuliner Nusantara agar tetap hidup dan berkembang, menjadi kebanggaan kita semua.