Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Apakah Kita Ikut Bertanggung Jawab Mengurangi Emisi dan Dampak Perubahan Iklim?

3 Maret 2024   08:11 Diperbarui: 3 Maret 2024   08:12 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Peralihan fokus ke iklim yang berkelanjutan menjadi krusial dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global. Dua aspek utama yang perlu diperhatikan adalah mengurangi emisi CO2 dan mengelola limbah secara efektif.

Laporan dari Badan Energi Internasional (IEA= International Energy Agency) menyoroti urgensi tindakan cepat dalam mengurangi emisi CO2, terutama dari sumber-sumber bahan bakar fosil, untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris.

Tanggung jawab untuk mengurangi emisi sebagian besar berada di tangan negara-negara G20, yang secara kolektif menyumbang sekitar 80% dari total emisi global. Oleh karena itu, penting untuk mereka untuk mengambil langkah-langkah konkret dan memberikan pendanaan yang adil bagi negara-negara yang paling terdampak oleh perubahan iklim.

Negara-negara Karibia telah menyoroti konsep reparasi iklim, termasuk pembayaran dana "kerugian dan kerusakan" oleh negara-negara maju kepada negara-negara yang rentan terhadap dampak bencana iklim.

Tindakan individu dalam mendukung keberlanjutan lingkungan adalah langkah yang sangat penting dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Meskipun tanggung jawab utama seringkali diarahkan kepada negara-negara G20 dan pemerintah dunia, kita sebagai individu juga memiliki peran yang signifikan dalam menjaga keseimbangan ekosistem bumi.

Mengurangi konsumsi energi adalah salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan setiap orang. Ini termasuk mematikan lampu dan peralatan listrik saat tidak digunakan, menggunakan peralatan energi yang efisien, dan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti panel surya. Dengan mengurangi konsumsi energi, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembangkit listrik fosil.

Selain itu, mendukung produk-produk yang diproduksi secara berkelanjutan juga merupakan langkah yang dapat memberikan dampak positif pada lingkungan. Ini melibatkan memilih produk yang ramah lingkungan, seperti produk organik, produk yang menggunakan bahan daur ulang, atau produk yang memiliki label sertifikasi lingkungan.

Dengan memilih produk-produk ramah lingkungan, kita dapat mendorong praktik bisnis yang lebih berkelanjutan dan mengurangi jejak ekologis dari aktivitas konsumsi kita.

Namun demikian, langkah terpenting adalah meningkatkan kesadaran kolektif terhadap isu-isu lingkungan. Mendidik diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya perlindungan lingkungan dan cara-cara untuk berkontribusi dapat membentuk kesadaran yang lebih kuat terhadap tantangan perubahan iklim.

Hal tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengikuti program pendidikan lingkungan, mengikuti kampanye sosial, atau menyebarkan informasi tentang isu-isu lingkungan melalui media sosial.

Dengan langkah-langkah ini, setiap individu dapat berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Meskipun tindakan-tindakan tersebut mungkin terlihat kecil, namun ketika digabungkan bersama-sama, mereka dapat memiliki dampak besar dalam memperbaiki kondisi lingkungan dan melindungi planet kita untuk generasi mendatang.

Penting juga untuk mengelola limbah dengan lebih baik, mengingat proyeksi bahwa timbulan sampah global akan terus meningkat di masa depan. Inisiatif seperti proyek pembersihan limbah berbahaya di Amerika Serikat mencerminkan upaya untuk mengatasi masalah ini dengan memperhatikan lokasi-lokasi yang historisnya kurang terlayani dan mempercepat pekerjaan di situs-situs Superfund.

Perubahan iklim ekstrem, seperti suhu Februari yang tinggi, menunjukkan urgensi dalam mengatasi dampak perubahan iklim yang sudah ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun