Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Kesuksesan di Pasar Kesehatan dan Kesejahteraan (Wellness Market)

20 Februari 2024   06:55 Diperbarui: 20 Februari 2024   06:56 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar kesehatan dan kesejahteraan (Wellness Market) telah menjadi pusat perhatian di era modern ini, di mana kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat semakin meningkat.

Dengan demografi yang berubah dan persepsi tentang kesehatan yang meluas dari sekadar ketiadaan penyakit menjadi kesejahteraan holistik, pemimpin bisnis memiliki peluang unik untuk mengarahkan organisasi mereka ke arah yang benar dengan memahami tren dan kebutuhan konsumen.

Kesejahteraan Karyawan sebagai Fondasi Kesehatan Organisasi

Salah satu aspek penting dalam memperkuat posisi perusahaan di pasar kesehatan dan kesejahteraan adalah memperhatikan kesejahteraan karyawan. Karyawan yang merasa terhubung dengan tujuan mereka cenderung lebih bersemangat, berkinerja lebih baik, dan lebih berkomitmen terhadap organisasi mereka.

Sebaliknya, kesejahteraan karyawan yang buruk dapat menjadi beban besar bagi organisasi, dengan biaya yang signifikan terkait dengan pergantian karyawan yang tinggi dan absensi yang tinggi. Menurut para pakar McKinsey, kesejahteraan karyawan yang buruk dapat menyebabkan hilangnya peluang bagi organisasi sebesar USD20 juta dan 15 hingga 20 persen dari total gaji sebagai biaya pergantian sukarela karena kelelahan.

Visi para ahli McKinsey tentang masa depan industri kesehatan pada tahun 2030 memberikan gambaran tentang pergeseran menuju produk dan layanan yang lebih spesifik dan terfokus pada kebutuhan individual. Ini mencerminkan permintaan yang meningkat akan solusi yang disesuaikan dan inovasi dalam teknologi kesehatan.

Menyadari potensi pertumbuhan yang signifikan di pasar ini, pemimpin bisnis perlu mengintegrasikan kebutuhan karyawan dengan visi strategis organisasi mereka, serta mengadopsi inovasi dalam menyediakan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan individual.

Selain itu, tren konsumen juga menunjukkan peningkatan permintaan akan produk dan layanan kesehatan yang disesuaikan dan inovatif. Permintaan akan perawatan klinis yang lebih terjangkau dan dapat diakses juga semakin meningkat, sementara integrasi antara layanan kecantikan dan kesehatan juga menjadi semakin penting.

Perkembangan dalam teknologi wearable dan Internet of Things (IoT) juga memainkan peran besar dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan individu. Dengan adanya perangkat yang dapat memberikan saran atau intervensi secara real-time berdasarkan data yang diperoleh, individu dapat secara proaktif mengelola kesehatan mereka dengan lebih baik.

Panduan untuk Pemimpin dalam Memanfaatkan Peluang

Pasar kesehatan dan kesejahteraan merupakan arena yang dinamis dan penuh peluang, terutama mengingat perubahan demografis yang terjadi di seluruh dunia dan peningkatan kesadaran akan pentingnya gaya hidup sehat.

Bagi para pemimpin, memahami tren dan kebutuhan konsumen dalam pasar ini bukanlah hanya strategi yang cerdas, tetapi juga merupakan kunci untuk mengarahkan organisasi ke arah yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun