Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harmoni dalam Kecukupan

8 Februari 2024   20:47 Diperbarui: 8 Februari 2024   20:48 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Di pelukan malam yang sunyi, kita merasakan keajaiban tidur yang damai,

Tanpa perlu obat tidur, kita terlelap dalam dunia mimpi yang indah,

Dan dengan satu bunyi, kita bangun segar kembali,

Merasakan napas yang mengisi ruangan dengan harapan yang baru.

Namun, jangan biarkan kenyamanan ini membutakan mata kita,

Di tengah kecukupan yang mengelilingi, masih ada yang terlupakan,

Hak-hak yang belum terpenuhi, janji-janji yang terlupa,

Terhadap Sang Pencipta dan sesama manusia, kita punya kewajiban.

Saudaraku, janganlah kita terjebak dalam perangkap perbandingan,

Dengan hidup dan jalan yang ditempuh oleh orang lain,

Setiap langkah, setiap ujian, adalah bagian dari cerita yang unik,

Biarlah kita menghargai perjalanan hidup masing-masing dengan penuh pengertian.

Jadilah orang yang bersyukur atas nikmat yang diberikan,

Berjuang untuk menunaikan kewajiban dan janji,

Dan menjadi sumber kebaikan bagi sesama manusia,

Sehingga hidup kita menjadi cahaya dan inspirasi bagi yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun