Pada Senin pekan lalu, 8 Januari 2024, artikel ini telah selesai saya ketik dengan judul "Menyelami Respons Terhadap Tantangan Global di Debat Capres Republik Indonesia Ke-3 2024" dan akan ditayangkan pagi itu.
Namun, seperti kata pepatah jaman dulu, "untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak", pagi itu, saya mendapati diri saya harus dirawat di rumah sakit selama sepekan. Kini, setelah pulih, saya ingin membagikan ulasan tersebut agar opini yang telah tersusun tidak terbuang percuma.
Isu Global dan Strategi Pemimpin Nusantara:
Dalam kerangka menghadapi dinamika geopolitik global, calon presiden Indonesia pada Debat Capres Republik Indonesia ke-3 tahun 2024, yang diselenggarakan pada hari Ahad malam, 7 Januari 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, menyampaikan pandangan dan strategi masing-masing terkait tantangan global yang tengah melanda dunia.
Sementara itu, Laporan Reuters awal Januari 2024 mencatat sejumlah peristiwa, termasuk penembakan di Gaza, perang siber di Ukraina, dan perubahan kebijakan Korea Utara terhadap Korea Selatan. Sebagai negara dengan posisi strategis, Indonesia dihadapkan pada berbagai isu penting tersebut, termasuk konflik di Laut China Selatan.
Bagaimana calon presiden merespons isu-isu global ini menjadi cerminan kemampuan dan strategi mereka dalam menghadapi tantangan global yang melibatkan kompleksitas diplomasi dan keamanan.
Respon Prabowo Subianto: Pertahanan Kuat sebagai Fondasi Kedaulatan
Prabowo Subianto, dalam menjawab pertanyaan panelis terkait politik luar negeri, menekankan pentingnya memperkuat pertahanan sebagai fondasi utama kedaulatan Indonesia.
Meskipun beliau mencatat bahwa Indonesia memiliki angka utang luar negeri terendah di dunia, Prabowo menyadari bahwa untuk menghindari intervensi negara lain, pertahanan Indonesia harus diperkuat.
Pertahanan yang kuat, menurut Prabowo, tidak hanya dapat mencegah intervensi asing tetapi juga membuat Indonesia tidak dapat "digertak" atau diintimidasi oleh negara lain.
Dalam pandangannya, kekuatan pertahanan adalah kunci untuk menjaga kemandirian dan martabat bangsa, dan dia mengakhiri pandangannya dengan menyatakan, "Kita tidak boleh lemah, kita tidak boleh ditindas."
Respons Ganjar Pranowo: Memahami Risiko Utang dan Solusi untuk Konflik Laut China Selatan
Ganjar Pranowo, dengan penuh kehati-hatian, mengingatkan tentang bahaya utang negara. Dalam menyikapi isu-isu geopolitik, terutama Konflik Laut China Selatan, Ganjar berpendapat bahwa Indonesia perlu mengevaluasi masalah tersebut dengan bijaksana. Ia menyarankan bahwa kesepakatan sementara diperlukan untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan.
Ganjar juga memberikan solusi konkrit, yaitu melakukan patroli berupa tanker terapung untuk tentara Indonesia di sekitar Laut China Selatan. Meskipun demikian, Anies Baswedan mengingatkan dengan menyoroti pentingnya peran ASEAN dalam menyelesaikan konflik tersebut.
Pandangan Anies Baswedan: Budaya Nusantara sebagai Kekuatan Ekonomi
Dalam segmen debat mengenai globalisasi, Anies Baswedan menyoroti pentingnya mempromosikan budaya populer Nusantara sebagai strategi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Anies meyakinkan bahwa alokasi anggaran yang memadai untuk budaya, partisipasi aktif diaspora, dan promosi nilai budaya Indonesia di kancah internasional akan menjadi kunci keberhasilan.
Menurut Anies, identitas budaya dapat menjadi daya tarik ekonomi yang strategis, mengundang investasi asing, meningkatkan pariwisata, dan memperkuat kerjasama ekonomi internasional.
Rencananya mencakup pembangunan rumah kebudayaan di berbagai region dunia, penawaran nilai budaya Indonesia, serta dukungan kredit usaha kecil dan mikro untuk memperkuat kampanye kebudayaan.
Membangun Masa Depan Indonesia di Panggung Internasional
Dalam melihat respons dari ketiga calon presiden terhadap tantangan global, pemilih harus mempertimbangkan visi dan strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan Indonesia di panggung internasional.
Apakah memperkuat pertahanan dan keamanan, mengelola risiko utang dengan bijaksana, atau mempromosikan kekayaan budaya sebagai daya tarik ekonomi yang utama, semua elemen ini akan membentuk arah masa depan Indonesia di kancah global.
Dalam dunia yang terus berubah, kepemimpinan yang mampu merespons tantangan global dengan bijaksana dan adaptif menjadi kunci untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan bangsa.
Pemilih memiliki tanggung jawab untuk memahami secara mendalam pandangan dan rencana calon presiden terkait isu-isu global ini, sehingga Indonesia dapat melangkah maju sebagai pemain utama dalam kancah geopolitik dunia. Dalam memandang masa depan Indonesia di tengah dinamika global, calon presiden perlu menjawab pertanyaan krusial.
Apakah prioritasnya adalah memperkuat pertahanan dan keamanan untuk melawan tekanan luar negeri? Atau, apakah mengembalikan kedaulatan maritim menjadi fokus utama? Bagaimana mengatasi isu-isu global seperti konflik di Laut China Selatan atau serangan siber?
Para pemilih perlu menilai kemampuan dan pendekatan calon presiden dalam mengelola isu-isu ini, serta apakah gagasan dan kebijakan mereka sesuai dengan kebutuhan Indonesia di panggung internasional. Kesempatan untuk meningkatkan peran Indonesia dalam posisi-strategis global harus dijelaskan dengan jelas oleh calon presiden.
Dalam era globalisasi, pemimpin Nusantara harus mampu membawa Indonesia berbicara dengan berbagai negara di dunia, memperkuat diplomasi, dan menjunjung tinggi kepentingan nasional.
Sehingga, debat mengenai isu-isu geopolitik dan keamanan bukan hanya sekadar pertarungan retorika, melainkan peta jalan nyata menuju masa depan yang lebih kokoh dan berdaulat bagi Indonesia.
Penutup: Menentukan Pilihan di Pemilihan Presiden 2024
Meskipun artikel ini tiba dengan keterlambatan, namun semoga tetap dapat memberikan pandangan yang komprehensif terhadap respons para calon presiden terhadap tantangan global. Debat Capres Republik Indonesia ke-3 tahun 2024 menjadi panggung penting di mana visi dan strategi pemimpin potensial terungkap.
Dalam menghadapi isu-isu geopolitik kompleks, Prabowo Subianto menekankan pertahanan sebagai pondasi utama, sementara Ganjar Pranowo mencermati risiko utang dan memberikan solusi konkret untuk Konflik Laut China Selatan. Anies Baswedan, di sisi lain, menyoroti potensi ekonomi budaya Nusantara sebagai kekuatan utama.
Penting bagi pemilih untuk mempertimbangkan dengan seksama visi dan rencana calon presiden dalam menghadapi tantangan global. Apakah memperkuat pertahanan, mengelola risiko utang, atau mempromosikan kekayaan budaya, setiap pendekatan memiliki implikasi besar terhadap masa depan Indonesia di panggung internasional.
Dengan Pemilihan Presiden yang semakin dekat pada tanggal 14 Februari 2024, pemilih memiliki tanggung jawab untuk mendalami pemahaman terhadap isu-isu global ini. Dalam dunia yang terus berubah, kemampuan seorang pemimpin merespons tantangan global menjadi penentu utama kestabilan dan keberlanjutan bangsa.
Semoga artikel ini, meskipun tiba dengan keterlambatan, tetap memberikan wawasan yang berharga dan membantu para pemilih dalam membuat keputusan yang bijaksana pada hari pemilihan.
Mari bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam kancah geopolitik dunia, dengan pemimpin yang mampu membawa visi positif dan adaptif dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H