Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengkritisi Paradigma Tradisional Manajemen Waktu

6 Januari 2024   08:05 Diperbarui: 6 Januari 2024   08:06 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengkritisi Paradigma Tradisional Manajemen Waktu. Sumber gambar: Koleksi Merza Gamal

Oleh karena itu, manajemen waktu yang paling efektif adalah ketika kita memahami bahwa kegiatan yang memberikan makna seringkali lebih berdampak daripada sekadar mengukur waktu sebagai komoditas.

Meskipun demikian, pilihan bijaksana tentang bagaimana mengalokasikan waktu seringkali terjerat dalam pandangan waktu sebagai komoditas. Ini mendorong kita untuk melihat waktu sebagai sesuatu yang langka dan bernilai ekonomi, mendorong kita terlalu fokus pada tugas yang dapat diukur secara materi.

Dengan menggabungkan pemahaman waktu objektif dan interpretasi subyektif, kita dapat merinci pendekatan manajemen waktu yang lebih holistik.

Fleksibilitas dalam jadwal, penghormatan terhadap ritme alam, pencarian makna, dan pemilihan bijaksana dalam menghabiskan waktu dapat membimbing kita menuju keseimbangan yang lebih baik antara efisiensi dan kepuasan, antara waktu objektif dan interpretasi subyektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun