Sebagai seorang yang telah melanglang buana dalam dunia perbankan dan memiliki pengalaman cukup luas dalam manajemen, saya memutuskan untuk merangkum jejak karier dan pengalaman hidup saya dalam buku-buku yang membahas ekonomi syariah, corporate culture, dan transformasi kepemimpinan.
Akan tetapi, di balik semangat menerbitkan buku, ada tantangan serius yang tengah dihadapi di dunia penerbitan Indonesia, khususnya terkait dengan krisis ISBN.
Sebagai seorang praktisi perbankan selama lebih dari sepertiga abad dan 15 tahun di antaranya bergabung dengan bank syariah nasional saya telah mencoba merangkum pengetahuan dan pengalaman saya ke dalam berbagai buku.Â
Tidak hanya berhenti di dunia perbankan konvensional, saya juga merambah ke sektor kesehatan, perhotelan, dan pendidikan.
Sebagai seorang praktisi, saya merasa perlu untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman yang telah saya dapatkan selama bertahun-tahun. Dari aktivitas ekonomi syariah hingga strategi pemasaran dalam perbankan, dan dari mengelola corporate culture hingga pandangan mendalam tentang transformasi kepemimpinan.
Buku-buku ini tidak hanya sekadar kumpulan kata, tetapi upaya saya untuk menyumbangkan pemahaman mendalam saya terhadap topik-topik tersebut. Namun, di dalam perjalanan ini, saya menyadari adanya tantangan baru yang dialami oleh penulis yang benar-benar ingin menghasilkan karya bermutu dan bermanfaat.
Tantangan Krisis ISBN di Indonesia
Dalam pembahasan mengenai kondisi penerbitan di Indonesia, saya tak bisa mengabaikan krisis ISBN yang tengah berlangsung. Meskipun ada begitu banyak penerbit yang mendapatkan ISBN (International Standard Book Number) dengan mudah, ternyata ada sisi lain dari kisah ini.
Saat ini, orang-orang yang sungguh-sungguh ingin menulis buku bermutu dan bermanfaat untuk masyarakat dan dunia pendidikan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan ISBN. Indonesia mengalami krisis, di mana jumlah ISBN yang terbatas membuat banyak penulis kesulitan untuk mendapatkan nomor identifikasi unik ini.
Di tengah kemudahan bagi banyak penerbit untuk mendapatkan ISBN, penulis yang ingin menyajikan karya berkualitas dan bermanfaat justru mengalami kesulitan.Â