Mata uang digital bank sentral (CBDC= Central Bank Digital Currency) telah memasuki tahap berikutnya dalam evolusi sistem keuangan global.
IMF baru-baru ini meluncurkan Buku Panduan Virtual CBDC sebagai inisiatif untuk mengumpulkan dan berbagi pengetahuan dengan para pembuat kebijakan di seluruh dunia.Â
Dokumen ini, yang direncanakan menjadi sumber daya hidup, memberikan dasar bagi keterlibatan IMF dengan otoritas negara dalam menggagas dan mengelola CBDC.
Beberapa negara, seperti Bahama, Jamaika, dan Nigeria, telah melangkah maju dengan mengimplementasikan CBDC, sedangkan lebih dari 100 negara sedang menjajaki opsi ini. IMF, bersama dengan bank sentral utama seperti Brasil, Tiongkok, kawasan Eropa, India, dan Inggris, berada digaris depan dalam menggali potensi CBDC.
Pentingnya eksplorasi CBDC tercermin dalam panduan IMF yang mencakup berbagai bab, mulai dari proses pengambilan keputusan bank sentral hingga implikasi CBDC terhadap transmisi kebijakan moneter.Â
IMF secara hati-hati menekankan bahwa langkah-langkah ini harus diambil secara dinamis, mengakomodasi perubahan kondisi domestik dan internasional.
Panduan pengembangan produk CBDC dengan metodologi 5P (persiapan, pembuktian konsep, prototipe, pengujicobaan, dan produksi) menyoroti pendekatan sistematis dan berlapis-lapis. Ini mencerminkan kompleksitas dan tantangan yang terkait dengan CBDC, memastikan bahwa bank sentral dapat mengatasi persyaratan dan risiko dengan matang.
Dokumen IMF juga membahas implikasi CBDC terhadap transmisi kebijakan moneter dan manajemen aliran modal. Dalam lingkungan suku bunga rendah atau tekanan pasar keuangan, dampak CBDC diperkirakan dapat menjadi signifikan.