Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyusuri Misteri Lubang Tambang Mbah Soero di Sawahluto

5 November 2023   08:11 Diperbarui: 5 November 2023   08:45 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sawahlunto, sebuah kota yang pernah menjadi penghasil utama batubara di masa kolonial Belanda hingga era 1990-an, menghadirkan destinasi wisata yang berbeda dengan sebagian besar kota di Sumatera Barat.

Salah satu obyek wisata menarik yang harus dicoba adalah petualangan menyusuri Lubang Tambang Mbah Soero, sebuah peninggalan bersejarah yang menyimpan cerita menarik dan nuansa mistis yang tak terlupakan.

Sejarah penambangan batu bara di Sawahlunto membawa kita kembali ke masa ketika Belanda mendatangkan buruh paksa dari berbagai penjara di Nusantara seperti Medan, Jawa, Sulawesi, dan daerah-daerah lain. Sebagian besar mereka adalah orang hukuman yang melawan penjajah Belanda di daerahnya.

Para buruh tersebut diberangkatkan dari Pelabuhan Teluk Bayur dan tiba di Sawahlunto melalui transportasi kereta api. Di sini, mereka dikurung di penjara orang rantai dan dipekerjakan untuk membuka Lubang Tambang Soegar.

Kisah ini menceritakan kondisi pahit yang dialami oleh buruh paksa, yang bekerja dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi. Kaki mereka dirantai, makanan sangat terbatas, dan hukuman cambuk seringkali menghantui mereka. Namun, pengorbanan dan penderitaan mereka menjadi bagian dari sejarah perjuangan melawan penjajahan.

Pada awal abad ke-20, Belanda mendatangkan mandor dari Jawa, termasuk seorang yang dikenal sebagai Mbah Soero. Mbah Soero diangkat menjadi mandor karena ilmu kebatinan dan kepribadian baiknya.

Dalam tugasnya mengawasi penambangan di Lubang Soegar, Mbah Soero dikenal sebagai pahlawan pejuang penambangan, yang menjalani hari-harinya dengan disiplin, ketekunan, dan dedikasi.

Pemberian nama Lubang Tambang Mbah Soero sebagai penghormatan terhadap Mbah Soero adalah pengingat yang mengharukan akan peran pentingnya dalam sejarah kawasan ini.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Petualangan Menuju Lubang Tambang Mbah Soero

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun