Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menuju Emisi Nol Bersih (Net Zero-2050)

30 Oktober 2023   06:16 Diperbarui: 30 Oktober 2023   08:17 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahan Baku Berkelanjutan dalam Rangka Mempercepat Rekarbonisasi Bahan Kimia

Di tengah komitmen yang semakin kuat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan mencapai target net-zero, industri kimia memiliki peran penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan ini.

Menurut penelitian McKinsey, pada awal tahun 2023, sebagian besar pelaku industri kimia terbesar di Eropa telah berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK pada tahun 2030, dan sebagian besar di antaranya juga telah menjanjikan target net-zero pada tahun 2050.

Namun demikian, mencapai emisi nol bersih dalam industri kimia adalah sebuah tantangan besar yang memerlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Industri kimia memiliki peran vital dalam berbagai sektor ekonomi, termasuk otomotif, makanan, dan perawatan pribadi. Namun, produksi bahan kimia cenderung menghasilkan emisi GRK dalam jumlah besar, terutama dalam proses produksi yang membutuhkan banyak energi.

Selain itu, banyak produk kimia terbuat dari karbon, yang dapat menghasilkan CO2 atau metana jika dibakar atau diurai pada akhir masa pakainya sebagai bagian dari pengelolaan limbah. Faktor-faktor ini mempersulit industri kimia untuk mencapai emisi nol bersih.

Untuk mengatasi tantangan pengurangan emisi GRK, ada beberapa langkah penting yang dapat diambil oleh perusahaan kimia. Salah satunya adalah menggunakan bahan baku berkelanjutan, seperti biomassa dan CO2.

Selain itu, perusahaan perlu berinvestasi dalam teknologi konversi yang ramah lingkungan dan meningkatkan efisiensi energi dalam operasional mereka. Namun, langkah-langkah ini saja mungkin tidak cukup untuk mencapai emisi nol bersih.

Untuk mengatasi keterbatasan langkah-langkah sebelumnya, konsep "rekarbonisasi" muncul sebagai solusi penting. Ini melibatkan penggunaan bahan baku bahan kimia yang bersumber dari sumber-sumber berkelanjutan, seperti biomassa atau CO2 yang ditangkap dan diubah menjadi bahan baku kimia.

Rekarbonisasi mengurangi emisi dengan memulai dari karbon yang disediakan oleh CO2 di atmosfer, bukan dari sumber berbasis fosil. Ini adalah pendekatan yang inovatif dan berpotensi mengubah industri kimia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun