Seiring berjalannya waktu, Generasi Z (GenZie) telah mengubah pemandangan minuman, khususnya dalam konteks konsumsi alkohol, dan membawa perubahan signifikan dalam bagaimana mereka merayakan kebersamaan di tempat kerja.
Perubahan selera, kesadaran kesehatan, dan perubahan budaya telah menjadi faktor utama dalam menggiring generasi ini menuju pilihan minuman yang lebih sehat, beragam, dan inklusif.
Generasi Z, yang tumbuh dalam era kesadaran kesehatan yang tinggi, telah menjadi pionir dalam pergeseran penurunan konsumsi alkohol. Menurut penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics, jumlah mahasiswa yang tidak mengonsumsi alkohol melonjak dari 20% menjadi 28% antara tahun 2002 dan 2018.
Selain itu, Generasi Z memiliki akses yang lebih mudah ke informasi tentang bahaya alkohol dan dampak negatifnya. Mereka tumbuh dalam era informasi digital yang memungkinkan mereka untuk lebih memahami risiko dan manfaat dari pilihan mereka, sehingga menjadi lebih cenderung mencari alternatif sehat.
Organisasi Kesehatan Dunia juga telah menyatakan bahwa "dalam hal konsumsi alkohol, tidak ada jumlah aman yang tidak mempengaruhi kesehatan."
Perubahan budaya juga berperan penting. Generasi Z telah menyaksikan perubahan dalam budaya sosial yang mendukung minum alkohol dalam jumlah yang lebih sedikit atau bahkan tanpa alkohol sama sekali.
Baca juga: Bagaimana Gen Z Mengonsumsi BeritaKafe, bar bebas alkohol, dan minuman sehat menjadi lebih populer, menciptakan alternatif untuk kegiatan bersosialisasi yang tidak melibatkan alkohol.
Kampanye kesadaran juga telah mempengaruhi pandangan Generasi Z tentang alkohol. Organisasi kesehatan dan kelompok advokasi telah menyampaikan pesan-pesan tentang bahaya konsumsi alkohol, terutama dalam konteks pengemudi muda, dan ini telah memberikan dampak yang signifikan.
Generasi Z juga sering dianggap sebagai generasi yang ingin mengendalikan hidup mereka sendiri. Mereka mungkin melihat konsumsi alkohol sebagai cara untuk tetap waspada dan memiliki kendali atas pilihan mereka. Dengan perubahan preferensi ini, perusahaan pun harus mempertimbangkan kembali pendekatan mereka terhadap happy hour di tempat kerja.