Tantangan Keberlanjutan dalam Udara
Di tengah meningkatnya kepedulian terhadap dampak lingkungan, industri penerbangan semakin mendapat sorotan karena klaim "hijau" mereka yang seringkali dipertanyakan.
Klaim-klaim mereka tersebut sering kali mengundang keraguan dan kritik dari pihak yang mempertanyakan sejauh mana maskapai penerbangan benar-benar berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Peralihan keberlanjutan telah menjadi fokus utama dalam industri penerbangan. Maskapai penerbangan, seperti Ryanair, Lufthansa, dan Etihad, semuanya telah menghadapi sorotan karena klaim lingkungan yang mereka buat.
Mereka mencoba untuk mempromosikan diri sebagai maskapai yang ramah lingkungan, namun, klaim-klaim ini telah menyebabkan kontroversi dan pertanyaan tentang kejujuran di balik pernyataan tersebut.
Kritik Terhadap Klaim Greenwashing
Maskapai penerbangan sering kali dihadapkan pada masalah kritisisme ketika mereka mencoba untuk menyederhanakan atau memberikan klaim lingkungan yang mungkin menyesatkan.
Ryanair, misalnya, menyebut dirinya sebagai "maskapai penerbangan dengan emisi terendah" di Eropa, sedangkan Lufthansa mengklaim bahwa mereka "melindungi masa depan."
Etihad juga berusaha menonjol dengan menyebut dirinya sebagai "penerbangan berkelanjutan." Namun, otoritas periklanan Inggris, ASA, telah menegur maskapai-maskapai ini untuk menghindari kata-kata yang dapat membingungkan atau menyesatkan konsumen.