Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Maskapai Penerbangan dan Risiko Klaim Greenwashing

18 September 2023   06:54 Diperbarui: 24 September 2023   11:30 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Penerbangan, Pesawat terbang. (Sumber: Shutterstock via kompas.com) 

Tantangan Keberlanjutan dalam Udara

Di tengah meningkatnya kepedulian terhadap dampak lingkungan, industri penerbangan semakin mendapat sorotan karena klaim "hijau" mereka yang seringkali dipertanyakan.

Klaim-klaim mereka tersebut sering kali mengundang keraguan dan kritik dari pihak yang mempertanyakan sejauh mana maskapai penerbangan benar-benar berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Peralihan keberlanjutan telah menjadi fokus utama dalam industri penerbangan. Maskapai penerbangan, seperti Ryanair, Lufthansa, dan Etihad, semuanya telah menghadapi sorotan karena klaim lingkungan yang mereka buat.

Mereka mencoba untuk mempromosikan diri sebagai maskapai yang ramah lingkungan, namun, klaim-klaim ini telah menyebabkan kontroversi dan pertanyaan tentang kejujuran di balik pernyataan tersebut.

Photo by Merza Gamal
Photo by Merza Gamal

Kritik Terhadap Klaim Greenwashing

Maskapai penerbangan sering kali dihadapkan pada masalah kritisisme ketika mereka mencoba untuk menyederhanakan atau memberikan klaim lingkungan yang mungkin menyesatkan.

Ryanair, misalnya, menyebut dirinya sebagai "maskapai penerbangan dengan emisi terendah" di Eropa, sedangkan Lufthansa mengklaim bahwa mereka "melindungi masa depan."

Etihad juga berusaha menonjol dengan menyebut dirinya sebagai "penerbangan berkelanjutan." Namun, otoritas periklanan Inggris, ASA, telah menegur maskapai-maskapai ini untuk menghindari kata-kata yang dapat membingungkan atau menyesatkan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun