Pendidikan adalah aspek kunci dalam pembangunan suatu bangsa. Di Amerika Serikat, baru-baru ini terjadi penurunan yang signifikan dalam tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pendidikan K-12 (setingkat SD), yang dicatat dalam survei Gallup.
Hal ini mengundang pertanyaan: Apakah Indonesia akan menghadapi tantangan serupa dengan penerapan Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah dasar?
Dalam artikel sederhana ini, kita akan melihat hasil survei di Amerika Serikat dan mencoba menggali pelajaran yang dapat diambil untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.
Kepuasan Rendah di Amerika Serikat: Pertanda Permasalahan dalam Pendidikan
Penting untuk memahami bahwa pendidikan adalah salah satu fondasi penting dalam perkembangan suatu bangsa.
Hasil survei Gallup yang baru-baru ini dilakukan di Amerika Serikat menggambarkan suatu realitas yang mungkin menjadi sorotan perhatian dalam dunia pendidikan. Survei tersebut mencatat bahwa tingkat kepuasan masyarakat Amerika terhadap sistem pendidikan K-12 telah mencapai titik terendah dalam 24 tahun terakhir, hanya mencapai 36%.
Kondisi tersebut merupakan sinyal yang sangat serius yang menunjukkan bahwa ada permasalahan yang mendalam dalam sistem pendidikan Amerika Serikat. Masyarakat, secara umum, merasa puas dengan kualitas pendidikan yang diterima oleh anak-anak mereka dalam tingkat sekolah dasar hingga menengah.
Bahkan, 76% dari orang tua siswa K-12 mengatakan bahwa mereka merasa puas dengan pendidikan yang anak-anak mereka terima. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada kesenjangan yang cukup besar antara pandangan orang tua dan pandangan masyarakat secara umum terhadap pendidikan, yaitu sekitar 31 poin persentase.
Mengapa Kepuasan Rendah Menjadi Perhatian Bersama
Penurunan yang tajam dalam tingkat kepuasan masyarakat Amerika terhadap pendidikan K-12 adalah isyarat bahwa permasalahan dalam sistem pendidikan tidak bisa diabaikan.