Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keseimbangan antara Beribadah dan Bekerja dalam Ajaran Islam

4 Agustus 2023   13:57 Diperbarui: 5 Agustus 2023   04:13 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyuruh hamba-hamba-Nya untuk bekerja dan beramal dengan baik. Allah menyatakan bahwa Dia, Rasul-Nya, dan para mukmin akan melihat pekerjaan dan amal perbuatan mereka.

Ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah memperhatikan tindakan dan usaha setiap individu. Tidak ada pekerjaan atau usaha yang tersembunyi dari pengetahuan Allah, baik yang terlihat oleh manusia maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia.

Dengan demikian, ayat tersebut menegaskan bahwa bekerja dan berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup dan memenuhi tanggung jawab keluarga adalah tindakan yang bernilai ibadah dalam Islam.

Jika dilakukan dengan niat yang tulus, hal itu dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dianggap sebagai bentuk ibadah yang diberkahi.

Sebagaimana disampaikan di atas bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan dalam hidup, di antara beribadah ritual kepada Allah dan melakukan usaha untuk mencari nafkah.

Ajaran keseimbangan ini juga tercermin dalam Surah Al-Jumu'ah (62) ayat 9-10 yang memberikan panduan yang kuat bagi umat Muslim tentang bagaimana menjalani kehidupan yang seimbang, dengan mengutamakan ibadah dan memadukan usaha dunia sebagai bagian dari ibadah.

Surah Al-Jumu'ah (62) Ayat 9-10: Prioritaskan Ibadah, Namun Juga Berusaha Mencari Karunia Allah

Surah Al-Jumu'ah ayat 9 dan 10 menekankan pentingnya hari Jumat sebagai hari istimewa bagi umat Islam dan keutamaan shalat Jumat di masjid. Allah memerintahkan umat-Nya untuk segera meninggalkan urusan dunia, seperti jual beli, ketika panggilan untuk shalat Jumat dikumandangkan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa shalat Jumat memiliki prioritas yang tinggi dalam kehidupan seorang Muslim. Shalat Jumat adalah bentuk ibadah ritual yang menjadi kewajiban bagi kaum lelaki Muslim yang mampu.

Melalui shalat Jumat, umat Muslim berkumpul di masjid untuk bersama-sama beribadah dan mendengarkan khutbah yang memberikan petunjuk dan pengajaran. Ini adalah momen penting untuk memperkuat iman, meningkatkan hubungan dengan Allah, dan menyatukan umat Muslim dalam persaudaraan.

Namun demikian, setelah menunaikan shalat Jumat, umat Muslim dianjurkan untuk bertebaran di muka bumi dan mencari karunia Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun