Ketika datang ke dunia kerja, seringkali kita mendengar stereotip berbasis generasi tentang preferensi pekerja. Generasi Z disebut sebagai generasi teknologi, milenial dianggap pencari arti hidup, sedangkan generasi X dan baby boomer digambarkan sebagai pekerja yang setia.
Namun, apakah stereotip ini benar adanya?Â
Analisis terbaru dari McKinsey mengungkapkan kejutan menarik tentang preferensi pekerjaan yang ternyata lebih mirip daripada berbeda di seluruh kelompok usia.
Ternyata, ketika kita melihat ke seluruh kelompok usia, karyawan dari berbagai generasi sebenarnya menginginkan hal-hal yang sama dari pengalaman kerja mereka. Kecuali dengan beberapa perbedaan yang penting.
Misalnya, Gen Z yang menempatkan nilai pada fleksibilitas dan pengembangan karir, alasan utama seseorang bertahan di pekerjaan atau mencari pekerjaan baru umumnya serupa.
Bagi karyawan dari segala usia, kompensasi yang adil dan memadai tetap menjadi faktor kritis dalam keputusan pekerjaan. Namun, penting untuk diingat bahwa gaji bukan satu-satunya hal yang mempengaruhi kebahagiaan dan keterlibatan karyawan.
Pengembangan karir, lingkungan kerja yang mendukung, dan pekerjaan yang bermakna juga menjadi faktor penting yang diinginkan oleh karyawan dari berbagai kelompok usia.
Fleksibilitas tempat kerja juga menjadi salah satu faktor kunci yang dicari oleh karyawan dari segala usia. Namun, cara mereka mengartikan fleksibilitas dapat berbeda tergantung pada tahap kehidupan mereka dan tanggung jawab terkait.
Generasi Z mungkin menginginkan fleksibilitas untuk bepergian dan menikmati kehidupan sosial, sementara milenial yang lebih tua mungkin menghargai fleksibilitas untuk mengelola tanggung jawab pengasuhan. Tahapan kehidupan juga memainkan peran penting dalam sikap di tempat kerja dan keputusan pekerjaan.