Apakah Anda pernah merasa tidak bahagia dengan pekerjaan Anda, tetapi merasa terjebak dan tidak dapat pergi?
Anda tidak sendirian. Menurut sebuah studi terbaru oleh Gallup, 59% pekerja di seluruh dunia mengalami hal yang sama.
Namun, masalah ini ternyata tidak hanya berdampak pada individu-individu yang tidak puas, tetapi juga merugikan dunia secara keseluruhan dengan kerugian ekonomi sebesar $8,8 triliun atau setara dengan 9% dari PDB global.
Laporan Gallup mengungkapkan bahwa rendahnya tingkat kepuasan dan keterlibatan karyawan memiliki konsekuensi serius bagi pertumbuhan ekonomi. Namun, dampaknya tidak berhenti pada aspek finansial semata.
Jika Anda membenci pekerjaan Anda, itu dapat memengaruhi kesejahteraan pribadi Anda, hubungan dengan keluarga, dan bahkan kepuasan hidup secara keseluruhan.
Mengapa hal ini terjadi? Penelitian Gallup menunjukkan bahwa manajemen yang buruk merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan rendahnya keterlibatan karyawan.
Karyawan yang tidak merasa dihargai, tidak memiliki peluang untuk berkembang, atau memiliki manajer yang tidak efektif cenderung merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka. Akibatnya, produktivitas menurun, kualitas kerja menurun, dan peluang inovasi terlewatkan.
Namun, ada harapan. Gallup menyoroti beberapa langkah yang dapat diambil oleh para pemimpin bisnis untuk meningkatkan kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan. Salah satunya adalah fokus pada karyawan yang paling dapat dimenangkan.
Hampir enam dari sepuluh karyawan yang tidak puas berhenti secara diam-diam, tetapi mereka mungkin masih memiliki potensi untuk berubah jika ada perubahan yang dilakukan di tempat kerja.