Menghadapi Tantangan: Mendorong Kepulangan Lulusan Luar Negeri dan Mengatasi Fenomena Pindah Kewarganegaraan WNI
Pendidikan di luar negeri telah menjadi impian bagi banyak orang Indonesia. Namun, kenyataannya, tidak sedikit pelajar Indonesia yang enggan kembali setelah menyelesaikan pendidikan mereka di negara asing.
Lebih dari itu, baru-baru ini, Dirjen Imigrasi Kemenkumham mengungkapkan bahwa ada 3.192 WNI yang dalam rentan waktu 2019-2022 memilih untuk pindah kewarganegaraan ke Singapura.
Fenomena ini menimbulkan keprihatinan mengenai kehilangan sumber daya manusia (SDM) unggul dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai visi Indonesia emas 2045.
Oleh karena itu, perlu upaya dari pemerintah untuk mengatasi fenomena ini dan mendorong kepulangan lulusan luar negeri.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pelajar dan WNI untuk tidak kembali adalah adanya peluang kerja yang terbatas di Indonesia. Mereka mungkin merasa bahwa di luar negeri terdapat lebih banyak peluang kerja yang menjanjikan dan menarik.
Oleh karena itu, pemerintah perlu meningkatkan kondisi ekonomi dan pembangunan di Indonesia untuk menciptakan peluang kerja yang menarik bagi lulusan luar negeri. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan investasi yang mendukung sektor-sektor strategis dan peluang kewirausahaan.
Selain itu, pemerintah juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mendorong kepulangan lulusan luar negeri. Fasilitas pendidikan dan riset di Indonesia perlu ditingkatkan sehingga lulusan luar negeri merasa memiliki tempat untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Pemerintah juga dapat merancang kebijakan dan program khusus yang memfasilitasi dan mendorong lulusan luar negeri untuk kembali. Program pengembangan karir dan peluang pengabdian masyarakat yang menarik serta insentif pajak atau tunjangan bagi mereka yang memilih untuk kembali dapat menjadi langkah yang efektif.
Selain upaya dari pemerintah, peran masyarakat juga sangat penting dalam mendorong kepulangan lulusan luar negeri. Dukungan dari masyarakat, baik melalui penghargaan dan pengakuan, maupun melalui pembukaan pintu kerja dan kolaborasi, akan memberikan motivasi bagi mereka untuk kembali dan berkontribusi pada pembangunan negara.