Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Renungan Diri Sepanjang Tahun 1444 Menyambut Datangnya Tahun Baru 1445 Hijriah

15 Juli 2023   11:24 Diperbarui: 18 Juli 2023   05:08 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Olahan Merza Gamal

Tahun 1444 Hijriah segera berakhir, dan kita akan menyambut tahun baru 1445 Hijriah. Saatnya kita merefleksikan perjalanan kita sepanjang tahun yang telah berlalu, ada beberapa ayat Al-Qur'an yang dapat menjadi sumber inspirasi dan panduan dalam menghadapi tahun yang baru.

Mari kita sejenak merenung apa yang telah kita lakukan sepanjang tahun 1444 Hijriah dengan mengambil hikmah dari apa yang disampaikan Allah pada Surat Al-Asr yang berbunyi, "Demi Masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."

Dalam Surat Al-Asr, Allah SWT dengan tegas menyampaikan bahwa manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasihati untuk kebenaran, dan saling menasihati untuk kesabaran.

Sepanjang tahun 1444 Hijriah, apakah kita telah berupaya meningkatkan iman kita? Apakah kita telah melaksanakan amal perbuatan yang baik? Apakah kita saling mendorong untuk kebenaran dan saling mengingatkan untuk tetap sabar?

Setelah merenung tentang waktu yang kita manfaatkan sebagai manusia selama tahun 1444H, kita perlu mengkaji kembali bahwa Manusia diciptakan Allah SWT bukan tanpa alasan. Hamba Allah memiliki tugas di dunia yakni untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini telah disebutkan dalam Al Quran berkaitan dengan tujuan penciptaan manusia,

Allah SWT berfirman dalam Surat Az-Zariyat (51:56), "Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Beribadah kepada Allah adalah tujuan utama kehidupan kita, yang melibatkan hubungan intim dan khusyuk antara hamba dengan Penciptanya. Ibadah mencakup segala aspek kehidupan, termasuk ritual ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, serta perilaku sehari-hari yang mencerminkan ketaatan kepada Allah.

Selama tahun 1444 Hijriah, bagaimana kita melaksanakan ibadah dan mengamalkannya dalam tindakan sehari-hari? Apakah kita mengingat Allah dalam setiap aktivitas kita, menjaga kejujuran, dan menghindari penyelewengan?

Perlu pula diingat, bahwa Allah tidak hanya menyuruh kita beribadah kepadaNya hanya hal-hal yang sifatnya ritual, tetapi juga harus melakukan berbagai aktivitas untuk kehidupan di dunia sebagai termaktub dalam Surah Al Jumu'ah ayat 10 yang berbunyi: "Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun