Dalam era yang semakin terhubung dan kompleks ini, Gen Z telah melangkah maju dengan ambisi yang membara untuk mencapai puncak kepemimpinan di dunia bisnis. Meskipun sering diremehkan oleh orang dewasa, Gen Z membawa semangat, karakteristik, dan daya juang yang unik ke meja kerja. Bagaimana sifat-sifat dan karakteristik ini mempengaruhi perjalanan mereka dalam dunia kerja?
Gen Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, seringkali dilihat sebagai generasi yang lebih ambisius, sadar sosial, dan berorientasi pada penelitian. Menurut survei LinkedIn, 73% dari mereka memiliki keinginan kuat untuk sukses, 72% ingin mencapai keamanan finansial, dan 74% bersemangat untuk mempelajari keterampilan baru. Mereka juga bersedia berinvestasi waktu di akhir pekan untuk mencapai tujuan mereka.
Sifat kepemimpinan dan daya juang Gen Z menjadi aset berharga di dunia kerja. Mereka tumbuh di era teknologi dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang penggunaan teknologi. Sebuah studi oleh perusahaan perekrutan iCIMS menemukan bahwa lebih dari setengah (54%) dari mereka melakukan penyelidikan terhadap calon bos mereka di media sosial sebelum wawancara, mencari tanda-tanda budaya tempat kerja yang tidak dapat mereka rasakan dalam jangka panjang. Ini menunjukkan sikap proaktif dan keinginan untuk memastikan kesesuaian nilai dan visi mereka dengan perusahaan.
Generasi Z juga membawa perubahan dalam paradigma kepemimpinan tradisional. Mereka menempatkan nilai pada transparansi, keaslian, dan inklusivitas. Survei oleh perusahaan pemasaran LinkedIn menemukan bahwa Gen Z lebih fokus pada karir dan industri mereka di platform tersebut dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka menghargai peluang pengembangan keterampilan yang berkelanjutan di perusahaan, dan kekurangan kesempatan tersebut dapat menjadi alasan yang sah bagi mereka untuk mencari peluang di tempat lain.
Bahkan dalam menghadapi tantangan, Gen Z terus menunjukkan ketangguhan dan daya juang mereka. Mereka menghadapi lingkungan kerja yang terhubung dan kompleks dengan semangat inovasi. Mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Sebuah penelitian oleh Pew Research Center menemukan bahwa Gen Z memiliki pola pikir kewirausahaan yang kuat dan lebih cenderung tertarik pada topik seperti keuangan, investasi, dan bisnis.
Dalam era yang semakin terhubung dan kompleks ini, Gen Z telah melangkah maju dengan ambisi yang membara untuk mencapai puncak kepemimpinan di dunia bisnis. Meskipun belum banyak CEO muda yang berasal dari generasi ini, perubahan paradigma dan persyaratan baru telah membuka peluang menarik. Mereka membawa semangat dan perspektif yang segar, mengubah cara kita melihat kepemimpinan.
Gen Z, yang melek teknologi dan berorientasi pada penelitian, memahami bahwa pandangan tradisional tentang pengalaman dan pendidikan mungkin tidak lagi menjadi penentu utama kesuksesan di masa depan yang dipenuhi dengan kecanggihan AI generatif dan metaverse. Untuk sukses sebagai CEO Generasi Z, mereka merasa perlu menguasai topik-topik baru yang relevan, seperti teknologi dan isu-isu ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola).
Namun demikian, Gen Z membawa semangat, karakteristik, dan daya juang yang sering diremehkan oleh orang dewasa ke dunia kerja. Dengan semangat inovasi, keinginan untuk belajar, dan ketangguhan dalam menghadapi perubahan, mereka siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Sebagai pemimpin masa depan, mereka menghadirkan perspektif segar dan energi yang dapat mendorong perubahan positif dalam organisasi.