Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Budaya Perusahaan yang Kuat

10 Juni 2023   04:20 Diperbarui: 10 Juni 2023   04:34 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: File Merza Gamal

Membangun Budaya Perusahaan (Corporate Culture) yang Kuat bukan Sekedar Menyusun Pernyataan Nilai (Share Values) Merupakan Kunci Keberhasilan Jangka Panjang

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, memiliki budaya perusahaan yang kuat dan berkelanjutan menjadi faktor krusial bagi keberhasilan sebuah organisasi. Sayangnya, banyak perusahaan di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, masih mengabaikan pentingnya membangun budaya perusahaan yang autentik. Terlalu sering, perusahaan hanya terjebak dalam upaya kosmetik seperti membuat pernyataan nilai yang tergantung di dinding kantor dan web perusahaan.

Pernyataan nilai (Share Values) tersebut tidak akan memiliki dampak nyata jika tidak diinternalisasi dan diimplementasikan secara menyeluruh. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa membangun budaya perusahaan yang kuat adalah langkah yang tak terelakkan dan memberikan contoh perusahaan multinasional yang telah berhasil mencapai kesuksesan berkat budaya perusahaan yang kuat.

Salah satu tantangan yang dihadapi dalam membangun budaya perusahaan yang kuat adalah adanya pandangan jangka pendek yang hanya fokus pada pencapaian tujuan jangka pendek atau perubahan kosmetik seperti mengganti values statement. Budaya perusahaan yang baik dan berkelanjutan memerlukan komitmen jangka panjang dan upaya yang berkelanjutan.

BOD yang memandang budaya perusahaan hanya sebagai tugas jangka pendek sering kali mengabaikan pentingnya memperbaiki sistem kerja dan menginternalisasi nilai-nilai perusahaan. Budaya perusahaan seharusnya melibatkan seluruh organisasi dan mencerminkan cara kerja yang diinginkan serta bagaimana nilai-nilai tersebut diterapkan dalam setiap aspek bisnis.

Budaya perusahaan bukan hanya sekadar pernyataan nilai yang tergantung di dinding atau web perusahaan. Budaya perusahaan mencerminkan cara kerja, nilai-nilai, dan perilaku yang dijunjung tinggi oleh seluruh anggota organisasi. Ketika budaya perusahaan yang kuat ditanamkan dengan baik, perusahaan dapat mengalami beberapa keuntungan, antara lain:

  1. Daya tarik bagi karyawan: Budaya perusahaan yang positif dan inklusif dapat menjadi magnet bagi karyawan berkualitas tinggi, yang mencari lingkungan kerja yang memberikan arti, inspirasi, dan dukungan.
  2. Kinerja yang unggul: Budaya perusahaan yang kuat dapat mendorong kinerja yang unggul dengan menciptakan lingkungan di mana inovasi, kolaborasi, dan kemajuan diperhatikan.
  3. Keberlanjutan dan adaptabilitas: Perusahaan dengan budaya perusahaan yang kuat mampu bertahan dan beradaptasi di tengah perubahan lingkungan bisnis yang dinamis, karena nilai-nilai inti dan sikap yang telah ditanamkan dalam budaya perusahaan mereka.

Beberapa perusahaan multinasional telah menjadi contoh sukses dalam membangun budaya perusahaan yang kuat, yang telah melewati beberapa generasi. Contoh-contoh ini mengilhami kita untuk mengambil pelajaran dan mengadopsi praktik terbaik yang mereka terapkan:

  1. Toyota: Toyota telah berhasil menciptakan budaya perusahaan yang berfokus pada kualitas, efisiensi, dan pengembangan berkelanjutan. Prinsip-prinsip seperti Kaizen (pembaharuan berkelanjutan), Genchi Genbutsu (melihat langsung), dan Jidoka (otonomi dalam proses produksi) telah menjadi landasan budaya perusahaan Toyota yang kuat.
  1. Google: Google dikenal dengan budaya perusahaan yang inovatif, berani mengambil risiko, dan berorientasi pada kepuasan karyawan. Mereka menerapkan kebijakan unik seperti "20% Time" yang memungkinkan karyawan untuk menghabiskan waktu 20% dari jam kerja mereka untuk mengejar proyek-proyek pribadi yang menarik bagi mereka. Budaya perusahaan yang memperhatikan kebebasan kreativitas dan penghargaan terhadap kontribusi individu telah menjadi pilar kesuksesan Google.
  2. Patagonia: Patagonia adalah perusahaan yang dikenal dengan komitmennya terhadap keberlanjutan dan lingkungan. Budaya perusahaan mereka didasarkan pada kepedulian terhadap lingkungan, integritas, dan inovasi. Mereka mengambil langkah-langkah konkret seperti menggunakan bahan-bahan daur ulang dan mendonasikan sebagian keuntungan mereka untuk melindungi lingkungan. Budaya perusahaan yang berpusat pada tujuan yang lebih besar daripada keuntungan semata telah membantu Patagonia menjadi perusahaan yang sukses secara finansial dan dengan dampak positif terhadap planet ini.
  3. Zappos: Zappos dikenal dengan budaya perusahaan yang berfokus pada pelayanan pelanggan yang luar biasa. Mereka menghargai nilai-nilai seperti kebebasan berinovasi, kerjasama tim, dan kesenangan dalam pekerjaan. Zappos telah menciptakan budaya yang didasarkan pada rasa kepemilikan kolektif terhadap pengalaman pelanggan mereka, dan hal ini telah membantu mereka membedakan diri mereka di pasar yang kompetitif.

Membangun budaya perusahaan yang kuat adalah perjalanan yang membutuhkan komitmen jangka panjang dan ketekunan. Banyak perusahaan terjebak dalam pola pikir yang salah, di mana pergantian values statement menjadi prioritas setiap kali ada pergantian kepemimpinan. Namun, hal ini hanya mencerminkan kegagalan pemahaman yang mendalam tentang esensi budaya perusahaan.

CEO dan BOD perlu menyadari bahwa budaya perusahaan yang kuat tidak terbentuk dalam semalam atau sebatas pernyataan-nilai yang dipajang di dinding kantor. Budaya perusahaan yang kuat melibatkan penginternalisasian nilai-nilai tersebut oleh setiap individu di dalam organisasi, dan menerapkannya dalam setiap interaksi dan keputusan bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun