Silicon Valley Bank Financial Group (SIVB.O) merupakan pemberi pinjaman yang berfokus pada startup. Pada hari Jumat sore, 11 Maret 2023 waktu Amerika Serikat (Sabtu pagi waktu Indonesia) regulator perbankan California telah menutup SVB Financial Group. Penutupan SVB tersebut merupakan kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008, sekaligus mengirimkan gelombang kejutan melalui pasar global dan memukul saham perbankan dan startup Silicon Valley.
Kejadian penutupan SVB pada akhir pekan tersebut, baru dapat dirasakan dampak nyatanya pada hari Senin pagi, ketika kegiatan pasar global dibuka kembali. Bank-bank besar AS kehilangan sekitar $90 miliar nilai pasar saham pada hari Senin yang membawa kerugian selama tiga sesi perdagangan terakhir menjadi hampir $190 miliar. Para investor masih merasa khawatir akan masih ada kegagalan tambahan.
Beberapa saham jatuh karena berita pembiayaan baru gagal meyakinkan investor, seperti yang dialami oleh Saham First Republic Bank (FRC.N), Western Alliance Bancorp (WAL.N), dan PacWest Bancorp (PACW.O). Demikian pula, saham bank-bank besar AS, termasuk JPMorgan Chase & Co, Citigroup (C.N), dan Wells Fargo (WFC.N) semuanya melemah pada hari Senin (13 Maret 2023) waktu Amerika Serikat.
Gelombang kejut bukan hanya terjadi di Amerika, tetapi juga meluas ke Eropa. Indeks perbankan STOXX (.SX7P) ditutup 5,7% lebih rendah. Commerzbank Jerman (CBKG.DE) turun 12,7%, sementara Credit Suisse (CSGN.S) turun 9,6% ke rekor terendah baru.
Sementara itu, di pasar uang, indikator risiko kredit di AS dan sistem perbankan zona euro naik tipis. Kejadian runtuhnya SVB telah membuat banyak pihak untuk menghindari krisis, dan menghitung ulang seberapa besar krisis yang terjadi, seberapa besar risiko yang harus diambil untuk menghadapinya.
Regulator Amerika Serikat telah turun tangan pada hari Ahad setelah runtuhnya SVB, yang berjalan setelah portofolio obligasi besar terpukul. Demikian pula Federal Reserve AS mungkin harus memperlambat kenaikan suku bunganya, dan dengan investor mencari tempat berlindung yang aman. Sementara itu, harga emas melesat di atas level kunci $1.900.
Presiden Joe Biden pada hari Senin pagi waktu AS telah berjanji untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk memastikan keamanan sistem perbankan AS setelah keruntuhan tiba-tiba Silicon Valley Bank (SIVB.O) dan Signature Bank (SBNY.O). Biden berupaya untuk meyakinkan pasar dan deposan setelah tindakan darurat AS untuk menopang bank dengan memberi mereka akses ke pendanaan tambahan gagal menghilangkan kekhawatiran investor tentang potensi penularan ke pemberi pinjaman lain di seluruh dunia.
Gedung Putih mengatakan Departemen Keuangan sedang bekerja dengan regulator untuk langkah selanjutnya sejak penutupan SVB di akhir pekan. Biden seolah mengatakan bahwa tindakan pemerintahannya selama akhir pekan dapat membuat "orang Amerika dapat memiliki keyakinan bahwa sistem perbankan aman." Sementara itu, Biden juga menjanjikan peraturan yang lebih ketat setelah kegagalan bank AS terbesar sejak krisis keuangan 2008.
"Simpanan Anda akan ada saat Anda membutuhkannya," kata Joe Biden, Presiden Amerika Serikat.
Sesuai janji Biden, Nasabah SVB akan memiliki akses ke semua simpanan mereka mulai hari Senin, regulator menyiapkan fasilitas baru untuk memberi bank akses ke dana darurat dan Federal Reserve akan mempermudah bank untuk meminjam dana Fed dalam keadaan darurat.