Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berpikir Sehat untuk Hidup Sehat di Tahun 2023

2 Januari 2023   21:07 Diperbarui: 2 Januari 2023   21:10 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang yang sudah berusia mendekati kepala 6 seperti Kakek Merza, mungkin akan menghabiskan waktu 20 hingga 30 tahun dalam kesehatan campuran (antara sehat dan sakit) atau mungkin sekitar satu dekade dalam kesehatan yang buruk. Kondisi kesehatan yang buruk tersebut dapat berupa tidak mampu mengingat anak-anak sendiri, menggunakan kamar mandi secara mandiri, berhubungan seks, berjalan di sekitar cluster perumahan, atau menggunakan kelima  indra dengan baik.

Apakah kenyataan seperti itu bisa kita terima sebagai insan tua lanjut usia?

 Kita tidak harus seperi itu di masa tua. Kehidupan dengan kualitas lebih tinggi berada dalam jangkauan kita sendiri. Namun demikian, membuka kuncinya membutuhkan setengah kebenaran konvensional yang menantang dan ide-ide usang. Ketika kita membuat serangkaian resolusi terkait kesehatan di awal hari-hari Tahun Baru 2023 ini, lihat wawasan berikut untuk mencapai kesehatan yang prima, menguasai pola pikir kita di saat krisis, berpikir di luar kebiasaan, dan banyak lagi.

Setiap hari, jutaan profesional perawatan kesehatan, ilmuwan, dan pejabat kesehatan  masyarakat bekerja dengan rajin untuk meningkatkan kesehatan kita. Pekerjaan mereka memiliki dampak positif yang mendalam pada kesehatan global selama 50 tahun terakhir dan patut kita kagumi.

Namun demikian, pada saat yang sama dengan meneliti pola pikir dan perilaku kita terhadap bukti terbaik yang tersedia mengungkapkan bahwa prioritas, strategi, dan anggaran untuk individu dan pemerintah, sekolah, bisnis, lembaga sosial, penyedia layanan kesehatan, dan pemberi kerja, setidaknya secara implisit, didasarkan pada pada segudang setengah kebenaran dan ide-ide usang.

Selama ini, kita semua seakan-akan telah hidup dalam "matriks" sehubungan dengan kesehatan kita. Benar, kehidupan di dalam matriks perawatan kesehatan memiliki manfaatnya tetapi tidak lengkap dan membatasi diri. Begitu kita keluar dari matriks ini, kita akan menyadari  beberapa hal berikut, yakni:

  • Penderitaan yang kita tanggung untuk mencapai umur panjang tidak dapat diterima dan tidak perlu.
  • Kesehatan mental, sosial, dan spiritual sama pentingnya dengan kesehatan fisik dan sangat terkait satu sama lain.
  • Kesehatan sebagian besar adalah tentang kemampuan kita untuk berfungsi, bukan hanya tentang penyakit dan kematian.

Anak-anak yang lahir hari ini dapat berharap untuk hidup 20 tahun lebih lama daripada kakek-nenek mereka yang lahir pada tahun 1960-an. Akan tetapi biaya peningkatan harapan hidup sangat tinggi. Untuk setiap tahun ekstra kehidupan yang telah kita tambahkan ke rentang hidup kita, setengahnya mungkin dalam kesehatan sedang atau buruk. Rasio ini kira-kira konstan selama beberapa dekade terakhir.

Menurut berbagai matriks kesehatan, dua pertiga orang mengalami gangguan kognitif sekitar usia 70 tahun. Sementara itu, 69 persen orang akan menghabiskan rata-rata tiga tahun menggunakan perawatan jangka panjang. Terdapat pula 770 juta orang mengalami nyeri kronis, 300 juta orang mengalami inkontinensia, 19 juta penduduk Amerika yang tidak berada di rumah sakit, tetapi merasa sulit berjalan sejauh satu mil. Di samping itu ada 33 persen pria dan 45 persen wanita mengalami disfungsi seksual. Selain itu, 548 juta mengalami gejala kecemasan atau depresi, dan 33 persen orang di seluruh dunia merasa kesepian.

Berdasarkan matriks perawatan kesehatan tersebut di atas, terdapat dua tanggapan utama terhadap kenyataan ini. Beberapa pihak menyimpulkan bahwa terlalu banyak orang hidup terlalu lama dan telah menyarankan pengurangan sumber daya yang diinvestasikan pada orang dewasa yang lebih tua. Sementar sebagian pihak lagi secara implisit menerima bahwa hidup puluhan tahun dalam kesehatan yang buruk adalah hal yang menyedihkan tetapi merupakan konsekuensi yang tak terhindarkan dari memiliki umur panjang.

Kedua kesimpulan tersebut rasanya kurang tepat, karena hal yang terbaik adalah memanfaatkan aspirasi individu dan kolektif untuk berjuang demi kesehatan yang kuat sampai sedekat mungkin dengan kematian.

Sebagaimana yang dimuat dalam Laporan Institut Kesehatan McKinsey (MHI) bertambahnya usia kehidupan manusia saat ini merupakan bukti yang menunjukkan bahwa kesehatan yang kuat selama periode hidup yang panjang adalah mungkin. Kami mengamatinya pada individu, populasi, dan masyarakat tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun