Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengenal Tipe Splitter dan Blender dalam Dunia Kerja

23 Desember 2022   18:39 Diperbarui: 28 Desember 2022   08:11 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi WFH, kerja Hybrid setelah pandemi. (sumber: Unsplash/Helena Lopes via kompas.com)

Komposisi tipe splitter dan blender pada Gen Z dan generasi muda milenial terbagi rata. Milenium yang lebih tua cenderung lebih suka memadukan pekerjaan dan kehidupan (blender). 

Bertambahnya usia pekerja, membuat kecenderungan pekerja ingin membagi pekerjaan dan kehidupan (splitter).  Sementara itu, pada kaum baby boomer, 45% lebih menyukai perpaduan antara pekerjaan dan kehidupan (blender).

Hasil survei Gallup juga menunjukkan bahwa di antara pekerja di Amerika, ditemukan pembagian seimbang hampir 50:50 di antara dua preferensi splitter dengan blender. 

Hal tersebut cukup mengejutkan, mengingat peningkatan besar-besaran dalam pekerjaan hybrid, di mana pekerjaan dan kehidupan lebih menyatu dari sebelumnya untuk sebagian besar pekerjaan.

Analisis Gallup dalam mempelajari perbedaan antara pekerja yang lebih suka memisahkan pekerjaan dan kehidupan atau memadukan keduanya, ditemukan bahwa persentase insan perusahaan yang memiliki engagement tinggi pada dasarnya sama. 

Bagi seorang pekerja yang memilki engagement kepada perusahaan, seperti juga tingkat keberhasilan mereka secara keseluruhan, kedua preferensi kehidupan kerja ini dapat menjadi mereka selalu produktif dan memuaskan.

Tipe blender (53%) lebih mungkin untuk mencari pekerjaan lain dibandingkan tipe splitter (48%). 

Hal tersebut menghadirkan tantangan yang sedikit lebih besar bagi organisasi untuk mempertahankan insan perusahaan type blender yang memiliki engagement. 

Tipe blender memiliki tingkat kejenuhan lebih besar (32%)  dibandingkan dengan tipe splitter (29%).

Oleh karena itu, seorang manajer perlu bertanya kepada insan dalam tim mereka seperti apa kehidupan terbaik yang bisa mereka bayangkan. 

Apakah mereka splitter atau blender? Apakah anggota tim mereka keberatan menerima email di akhir pekan atau di luar jam kerja? Apakah mereka berkembang menyesuaikan diri dengan terus-menerus mengikuti perkembangan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun