Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Maestro Media Rupert Murdoch Muncul Kembali

18 Oktober 2022   11:29 Diperbarui: 18 Oktober 2022   11:45 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image:  Maestro Media Rupert Murdoch Muncul Kembali (Photo: https://zamane.id/biz/3807)

Keith Rupert Murdoch lahir pada 11 Maret 1931 di Melbourne, Australia. Dia dikenal sebagai raja media, karena memiliki jaringan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang media, dari koran harian, tabloid, majalah, televisi, film, penerbitan buku, dan lain-lain. Rupert Murdoch memiliki kerajaan media begitu besar, tersebar di banyak negara, dengan konsumen miliaran orang di berbagai belahan dunia.

Saat ini, Murdoch memimpin News Corporation (News Corp), perusahaan media terbesar dan paling berpengaruh di dunia, yang membawahi berbagai perusahan lain, termasuk Fox News (koran), 20th Century Fox (studio film), The Wall Street Journal (koran), HarperCollins (penerbit buku), dan lain-lain.

Murdoch berasal dari Australia, mewarisi sebuah surat kabar bernama News Limited yang berbasis di Melbourne, Australia pada usia 22 tahun setelah ayahnya, seorang mantan koresponden perang, meninggal dunia. Sebagai putra tunggal, Rupert Murdoch dibesarkan untuk meneruskan kerja keras sang ayah dengan menyekolahkannya di Geelong Grammar School dan dilanjutkan di Worcester College, University Oxford, Inggris.

Sejak masa kuliah, Rupert Murdoch sudah aktif mengelola penerbitan di kampus. Setelah lulus,dia pun bekerja sebagai sub-editor di harian Inggris, Daily Express. Di sana, dia mampu menunjukkan kemampuan luar biasa hingga oplah Daily Express meningkat naik dari 100 ribu eksemplar menjadi 140 ribu eksemplar dalam waktu setahun.

Sebagai putra tunggal, ketika ayahnya tutup usia. Rupert Murdoch pun pulang ke Australia, dan menjadi direktur News Limited warisan ayahnya. Tapi dia tidak hanya ingin meneruskan surat kabar warisan ayahnya, tetapi juga berencana untuk ekspansi dan melakukan akuisisi. Beberapa tahun setelah memiliki News Limited, Rupert Murdoch mulai membeli sejumlah media, termasuk The Sunday Times yang berbasis di Perth. Dalam hitungan tahun, Rupert Murdoch sukses mengakuisisi surat kabar Negara Bagian New South Wales, Queensland, Victoria, dan Northern Territory hingga hampir seluruh media besar di Inggris telah ia miliki.

Tidak hanya mengakusisi media cetak, Rupert Murdoch kemudian membeli televisi satelit berbasis di Inggris, Sky Television. Perusahaan yang semula merugi itu diubah menjadi stasiun televisi yang menghasilkan keuntungan. Ekspansi pun dilakukan hingga ke Amerika Serikat, pada 1973. Perusahaan media pertama di Amerika yang dibelinya adalah San Antonio Express-News. Selanjutnya, dia membeli The New York Post pada tahun 1976. Seiring dengan itu, Murdoch juga menerbitkan tabloid bernama The Star di Amerika, yang ditujukan untuk segmen wanita.

Rupert Murdoch terus melangkah, dan ingin memiliki stasiun televisi di Amerika. Akan tetapi, keinginan Murdoch terganjal oleh peraturan pemerintah Amerika yang melarang warga negara asing memiliki stasiun televisi di Amerika. Untuk itu, pada 1985, Murdoch dan keluarganya secara resmi menjadi warga negara Amerika, dan mendirikan stasiun televisi di Amerika bernama Fox Network. Stasiun TV tersebut sangat populer di kalangan pemirsa muda, hingga tahun berikutnya, Murdoch sudah memiliki enam stasiun televisi lain.

Tidak lama setelah itu, Murdoch membeli studio film bernama 20th Century, yang diubah namanya menjadi 20th Century-Fox dan menjadi cikal bakal kerajaan media Amerika Fox Broadcasting Company, yang didirikan pada 9 Oktober 1986. Fox Broadcasting Company kemudian menjadi induk perusahaan media milik Rupert Murdoch di Amerika.  

Sukses menaklukkan Amerika, Rupert Murdoch kemudian melakukan ekspansi ke Asia pada 1993, dengan membeli stasiun televisi satelit Star TV milik pengusaha Hong Kong. Rupert Murdoch terus melangkah ke seluruh penjuru dunia. Rupert Murdoch juga diketahui membeli saham-saham ANTV di Indonesia.

Bagaimana Murdoch menguasai media dunia dapat digambarkan dari siaran StarTV miliknya yang saat ini ditonton lebih dari 3 miliar orang. Bisa dibayangkan berapa miliar orang di dunia yang menjadi konsumen stasiun-stasiun televisi miliknya di berbagai negara. Dan di luar jaringan televisi, Murdoch juga menguasai jaringan penerbitan surat kabar, tabloid, majalah, radio, situs internet, film, hingga penerbitan buku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun