Mantan Perdana Menteri Jepang 2012-2020, Shinzo Abe yang terbunuh karena ditembak oleh orang tak dikenal pada Jumat (8/7/2022) pukul 11.30 pagi waktu setempat, hari ini (Selasa, 27 September 2022) dimakamkan dengan upacara pemakaman kenegaraan pertama untuk mantan perdana menteri setelah masa 55 tahun.
Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang merupakan pemimpin terlama Jepang modern, ditembak mati pada Jumat saat berkampanye untuk pemilihan parlemen di kota Nara.Â
Pertistiwa penembakan itu mengejutkan negara di mana senjata dikontrol dengan ketat dan kekerasan politik hampir tidak terpikirkan. Â Abe dinyatakan meninggal dalam usia 67 tahun, sekitar lima setengah jam setelah penembakan tersebut. Polisi menangkap seorang pria berusia 41 tahun dan mengatakan senjata itu adalah senjata rakitan.
Upacara pemakaman dimulai pukul 14.00 WIB. (0500 GMT), dengan abu Abe dibawa ke Aula Nippon Budokan di pusat Tokyo oleh jandanya, Akie, diiringi musik dari band militer dan dentuman penghormatan penjaga kehormatan, yang bergema di dalam aula.
Sekitar 4.300 orang menghadiri upacara pemakaman itu bersama dengan setidaknya 48 tokoh pemerintah, baik yang masih aktif saat ini maupun yang aktif saat Abe menjadi PM Jepang, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris, Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Ma'ruf Amin, dan Perdana Menteri India Narendra Modi, serta Duta Besar Rusia untuk Jepang, Mikhail Galuzin yang juga ikut hadir.
Abe merupakan seorang nasionalis yang mengubah lanskap kebijakan LDP dan Jepang. Sebagai seorang nasionalis, Abe mendorong negara Jepang ke arah postur pertahanan yang kuat yang sekarang dilihat banyak orang sebagai hal yang matang di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang China, meskipun ia gagal dalam misinya yang telah lama dinyatakan untuk mengubah konstitusi Pacific.
Kamala Harris, Wakil Presiden AS, mengemukakan pada wartawan sesaat setelah pemakaman kenegaraan, bahwa Abe lah yang menciptakan istilah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, merujuk pada konsep yang telah menjadi landasan keamanan Asia. Lebih lanjut Harris mengatakan, "Kami menghargai prinsip-prinsip itu dan kami mendukungnya. Ini adalah bagian dari ikatan yang membentuk aliansi."
Pemakaman Mantan Perdana Menteri Jepang 2012-2020, Shinzo Abe ini tidak berjalan mulus. Di salah satu bagian pusat kota Tokyo, pengunjuk rasa melambaikan tanda dan meneriakkan "tidak ada pemakaman kenegaraan" sebagai tanda protes. Dalam jajak pendapat baru-baru ini oleh TV Asahi, hanya 30% responden setuju dengan upacara pemakaman kenegaraan, sedangkan 54% menentang.