Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Raja Charles III Telah Resmi Menggantikan Tahta Ratu Elizabeth II

11 September 2022   07:59 Diperbarui: 11 September 2022   08:00 1048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ratu Elizabeth II, merupakan ratu pemegang tahta terlama dalam sejarah Inggris, meninggal pada Kamis, 8 September 2022 dalam usia 96 tahun. Sebagai kerajaan monarki, tahta kekuasaan beralih kepada putra mahkota. Pangeran Charles adalah putra pertama dari Ratu Elizabeth II yang merupakan pewaris pertama yang berhak untuk mendapatkan tahta Ingris berikutnya.

Pangeran Charles diresmikan sebagai Raja Charles III pada hari Sabtu, 10 September 2022 oleh Dewan Aksesi di St James, istana kerajaan tertua di Inggris yang dibangun atas perintah Henry VIII pada 1530-an.

Raja Charles III merupakan pemegang tahta Kerajaan Inggris ke 41 dalam garis yang menelusuri asal-usulnya hingga Raja Norman William Sang Penakluk yang merebut takhta Inggris pada tahun 1066. Peristiwa hari Sabtu kemarin mencerminkan proklamasi dalam mengumumkan raja dan ratu baru yang berusia ratusan tahun, dan merupakan proklamasi pertama seorang raja yang disiarkan di televisi. Bagi sebagian besar warga Inggris, peristiwa ini merupakan yang pertama dalam hidup mereka karena Elizabeth adalah satu-satunya raja yang pernah mereka kenal. Sementara, Charles sendiri baru berusia 3 tahun ketika Elizabeth menjadi ratu pada tahun 1952.

Masyarakat antusias berkumpul sejak  Sabtu dini hari di luar istana kerajaan, dan ribuan orang berduyun-duyun ke Istana Buckingham untuk memberi penghormatan kepada Ratu Elizabeth II dan Raja Charles III. Peristiwa tersebut sangat mengharukan mereka  dan mereka ingin menjadi bagian dalam sejarah negara dengan menunjukkan rasa hormat kepada mendiang ratu dan juga kepada raja baru.

Raja Charles III bukan hanya menjadi raja dan kepala negara dari Britania Raya, tetapi juga dari 56 kerajaan lain yang tergabung dalam Persemakmuran Inggris, termasuk Australia, Kanada, Jamaika, Selandia Baru, Malaysia, Papua Nugini, dan lainnya.

Dalam sambutan pelantikannya, Raja Charles III menyatakan, "Saya sangat menyadari warisan besar ini dan tugas dan tanggung jawab berat Kedaulatan yang sekarang telah diserahkan kepada saya. Dalam mengambil tanggung jawab ini, saya akan berusaha untuk mengikuti contoh inspiratif yang telah saya berikan dalam menegakkan pemerintahan konstitusional dan untuk mencari perdamaian, harmoni dan kemakmuran masyarakat pulau-pulau ini dan wilayah Persemakmuran dan wilayah di seluruh dunia."

Image: Raja Charles III menyampaikan sambutan setelah  pengumuman resmi oleh Dewan Aksesi di St James (Photo tangkapan layar TV)
Image: Raja Charles III menyampaikan sambutan setelah  pengumuman resmi oleh Dewan Aksesi di St James (Photo tangkapan layar TV)

Upacara pelantikan berlangsung dalam dua bagian, yang pertama termasuk pertemuan Dewan Penasihat Raja, sekelompok penasihat raja yang biasanya mencapai tingkat jabatan publik yang tinggi. Dewan Penasihat juga termasuk Pangeran William sebagai pewaris takhta baru yang diberi gelar Pangeran Wales pada hari Jumat oleh ayahnya.

Di bagian kedua upacara, Raja Charles III bertemu dengan Dewan Penasihatnya dan membuat pernyataan publik tradisional yang telah dibuat oleh generasi raja sebelumnya. Dia memberikan deklarasi pelantikan pribadi dan politik, yang di masa lalu akan terjadi dalam upacara tertutup dengan teks yang kemudian diterbitkan di London Gazette sebagai catatan resmi pemerintah. Charles juga membuat sumpah untuk menegakkan Gereja Skotlandia.

Pertemuan dewan aksesi juga mencakup serangkaian proklamasi resmi untuk ditandatangani oleh Raja Charles III, termasuk yang menjadikan hari pemakaman ratu sebagai hari libur umum di seluruh Inggris. Tanggal pemakaman belum diumumkan. Para pemimpin dari seluruh dunia diperkirakan akan menghadiri pemakaman tersebut, termasuk Presiden AS Joe Biden, yang mengatakan pada hari Jumat (9 September 2022) bahwa dia akan hadir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun