Mentalitas kawanan (pendapat terbanyak) umumnya terjadi ketika informasi yang tersedia untuk kelompok dianggap lebih berguna daripada pengetahuan yang dimiliki secara pribadi, terlepas dari sumber atau kualitas informasi tersebut.Â
Seorang insan seringkali "membeli" kebijaksanaan kolektif, bahkan kadang-kadang mengabaikan bukti yang bertentangan, terutama ketika reputasi mereka dipertaruhkan.
Dalam kasus ini, apabila perusahaan kimia tersebut membangun pabrik pengolahan baru ketika semua pesaingnya melakukannya, dan strategi kemudian mengalami kegagalan.
Maka CEO perusahaan, dewan direksi, dan pemangku kepentingan lainnya tidak dapat disalahkan karena perusahaan lain melakukan kesalahan yang sama.Â
Akan tetapi jika perusahaan mengikuti pendekatan yang berbeda dari yang lain dan salah, strateginya dapat dikritik, dan para eksekutif dapat kehilangan pekerjaan mereka.
Dengan demikian, ada keamanan dalam kawanan. Akan tetapi apabila tidak ada seorang pun di tim eksekutif yang mengeksplorasi pandangan yang berlawanan, perusahaan mereka mungkin kehilangan peluang untuk membangun keunggulan kompetitif, meluncurkan model bisnis atau industri baru, atau memposisikan dirinya untuk kesuksesan jangka panjang.
Oleh karena itu, para pemimpin bisnis harus berani mengambil sikap bertentangan dan menggunakan pemikiran kawanan (pendapat terbanyak) untuk menguji informasi mereka sendiri sebelum membuat keputusan bisnis yang penting.Â
Memang sejatinya, sebuah perusahaan mungkin tidak pernah sepenuhnya membengkokan keinginan kawanan ke arahnya.
Para pemimpin bisnis dapat terlibat dalam latihan "penghancuran" dengan menggunakan tim merah dan tim biru, skenario, analisis lanjutan, dan permainan peran untuk mengidentifikasi bagaimana kelompok mungkin bereaksi terhadap keputusan dan untuk memastikan bahwa mereka dapat menyangkal persepsi publik dengan analisis terperinci.
Dalam kasus proposal pembangunan pabrik yang kita bahas ini, CFO dan CEO dapat memanfaatkan tim kepala operasi dalam unit bisnis yang relevan untuk meninjau data dan membangun kasus formal untuk dan menentang pembangunan pabrik baru.Â