Modal manusia (human capital) mencakup pengetahuan, keterampilan, atribut, pengalaman, dan kesehatan seseorang. Beberapa definisi tidak memasukan unsur kesehatan di dalamnya. Namun, pentingnya unsur kesehatan masuk dalam modal manusia terkait dengan pentingnya seseorang sehat ketika menyampaikan pengetahuan, keterampilan, atribut, dan pengalaman mereka.
Modal manusia harus menjadi sumber nilai yang luar biasa, tidak hanya untuk organisasi dan ekonomi, tetapi juga untuk individu. Seorang insan akan mengumpulkan modal manusia sepanjang kehidupan kerjanya. Modal manusia pada hakikatnya adalah potensi manusia untuk menjadi produktif. Proses akumulasi tersebut terjadi sepanjang hidup, dan dimulai pada usia dini.
Seorang insan mengumpulkan sejumlah besar kemampuan modal manusia melalui pendidikan, kemudian dilanjutkan melalui pengalaman kerja. Setiap orang belajar melakukan hal-hal baru, sehingga mereka terus mengumpulkan modal manusia, mereka memperoleh keterampilan baru, dan menemukan cara baru untuk menerapkan keterampilan.
Hampir setengah dari pendapatan seumur hidup seorang pekerja disebabkan oleh keterampilan yang mereka peroleh melalui pengalaman kerja. Oleh karena itu, modal manusia terkait erat dengan seluruh pengalaman berada di dunia kerja dan bekerja dengan orang lain.
Menurut Anu Madgavkar dan Bill Schaninger, penulis laporan "Human Capital at Work: The Value of Experience" dalam episode The McKinsey Podcast 15 Juli 2022, salah satu temuan yang paling mengejutkan adalah bahwa modal manusia terkait erat dengan perubahan, dinamisme, dan mobilitas, berpindah ke peran baru, melakukan tugas baru, serta mempelajari keterampilan baru.
Pertanyaan yang sering muncul dari banyak pihak adalah, "Bagaimana kita bisa mengukur modal manusia seseorang?"
Penghasilan seumur hidup untuk seorang insan berdasarkan riwayat pekerjaan mereka di masa lalu dan pekerjaan mereka saat ini, serta melihat juga data pertumbuhan gaji di seluruh statistik nasional dan memetakannya kembali. Namun yang terpenting, metodologi untuk mengaitkan penghasilan dengan keterampilan benar-benar diterapkan di setiap peran dan setiap pekerjaan yang dimainkan insan tersebut.
Pengukuran nilai modal manusia dikaitkan antara keterampilan dengan penghasilan dapat dirinci dari, "Berapa banyak penghasilan yang berasal dari keterampilan tingkat awal yang dimiliki seorang insan saat memasuki dunia kerja? Dibandingkan, berapa banyak yang sebenarnya dia dapatkan karena keterampilan baru yang diperoleh saat bekerja?
Perincian data tersebut menarik ketika kita hanya melihat apa yang disumbangkan oleh masing-masing dan apa yang baru. Namun itu bukanlah kompensasi modal manusia. Kompensasi hanyalah penanda dari apa yang pasar ingin bayar dan bagaimana realisasinya dari waktu ke waktu.