Dahulu sebelum era 2010'an, kebanyakan dari kita, tahunya menyeduh kopi harus dengan air panas, bahkan air mendidih, serta tak jarang malah kopi direbus bersama air. Meskipun kita mau minum Kopi Es, tetap saja kopi disedu dengan air panas, baru kemudian dimasukkan es ke dalam gelas yang sudah berisi seduhan kopi tersebut.
Namun seiring populernya, kaum pencinta kopi anak-anak muda, mengkonsumsi kopi pilihan berupa "single origin coffee", maka ada pendapat baru bahwa kopi yang diseduh dengan cara lama dengan air mendidih justru merusak aroma, rasa, dan kandungan kopi asli. Aneka penyeduhan kopi pun menjadi marak dengan ala berbagai negara, mulai dari Tradisional, Espresso, By Country,3rd Wave dan new Age dengan menggunakan berbagai alat penyeduh kopi.
Alat penyeduh kopi tradisional yang banyak dikenal antara lain adalah: French press, Moka pot, vietnam drip, paper filter dripper kopi-O filter. Alat penyeduh kopi espresso yang banyak digunakan pada coffee shop dan caf antara lain adalah: Home Espresso, Automatic Espresso, Manual Espresso. Sementara seduhan kopi berbasis County Style adalah: Turkish, America, French, Italian, Vietnam, Holland, Nanyang. Dan seduhan kopi kekinian era 3rd Wave yang bukan hanya digunakan di coffee shop, tetapi juga sudah banyak dimiliki pada rumahtangga, yaitu: V60, Siphon, Aeropress, Clever dripper, Wave Dripper, Metal Filer. Kakek Merza pun walaupun tak muda lagi juga mengkoleksi beberapa alat seduh kopi manual.
Selain diseduh dengan air panas, kopi kekinian juga ada yang diseduh dengan air suhu ruang yang rasanya juga memiliki kenikmatan tersendiri dalam meminum kopi dingin. Menikmati kopi dingin ada berbagai jenis. Dan masih banyak yang belum memahami befrbagai macam jenis kopi dingin, terutama yang bukan generasi Y (millennium) dan Gen Z.
Bagi penggemar kopi kekinian, ada 3 jenis kopi dingin yang  berbeda prosesnya, yaitu: iced coffee, cold drip, dan cold brew mungkin sudah tahu apa beda ketiganya. Bagi generasi yang lahir sebelum era 80'an bisa jadi sering kebingungan dengan ketiganya. Cold brew disebut cold drip dan sebaliknya, atau bahkan menganggap semua kopi dingin adalah Iced Coffee (Kopi Es). Ketiga minuman kopi seduh dingin ini memang serupa, tapi tak sama. Mari kita kenali satu persatu.
Iced coffee, bahasa sederhananya adalah kopi es. Membuat iced coffee cukup gampang, boleh dikatakan sama dengan menyeduh kopi seperti biasanya. Setelah kopi diseduh dengan air panas, maka kopi didinginkan dengan menambahkan es batu ke dalamnya. Atau, bisa juga dengan memakai cara ala Japanese iced coffee, yaitu menyeduh langsung ke atas server yang sudah ditambahkan es batu di dalamnya. Metode penyeduhan kopi menggunakan air panas, namun dengan suhu yang tidak terlalu ekstrim seperti menyeduh kopi jaman dulu. Rasa yang didapat umumnya sedikit lebih bitter dan lebih full bodied dibandingkan dengan cold drip dan cold brew.
Cold drip dibuat dengan metode tetesan. Penyeduhan ala cold drip memakai alat khusus yang memang didesain eksklusif untuk metode dripping. Alat khusus untuk cold drip biasanya terdiri dari (minimal) 2 tabung utama, satu tabung yang berada paling atas untuk tempat ekstraksi kopi (yang akan diteteskan) dan satu tabung bagian bawah untuk menampung hasil seduhannya. Level gilingan kopi yang dipakai umumnya adalah coarse. Perbedaan dengan cold brew adalah waktu ekstraksi tidak bisa dipatok seberapa lama, tetapi lebih kepada seberapa cepat tetesan cairan kopi akan mengalir. Masa ekstraksi cold drip selesai begitu kopi pada tabung bagian atasnya habis. Namun demikian, pada alat-alat cold drip biasanya ada pengatur khusus untuk menyetel tetesannya apakah mau setiap 3 detik, 5 detik, 7 detik dan seterusnya. Hasil kopi dingin dengan metode cold drip memiliki rasa lebih intens dan sedikit lebih kuat dari cold brew.
Berbeda dengan cold drip yang menggunakan alat khusus (yang harganya cukup mahal), cold brew dibuat dengan memakai metode "perendaman" selama minimal 8 jam. Untuk menyeduh (brewing) kopi yang digunakan umumnya adalah air biasa dengan suhu ruang atau dengan air dingin. Penyeduhan dengan air suhu ruang atau air dingin membedakan cold brew dengan kopi biasanya. Kopi cold brew tidak pernah terkena paparan (suhu) panas sehingga tidak ikut mengekstraksi karakter acidity dari kopi. Selain itu, hasil cold brew pun cenderung dirasa lebih ringan dan istimewa.
Keistimewaan kopi cold brew terletak pada faktor lamanya durasi/waktu ketimbang suhu panas untuk mengekstraksi kopi. Level gilingan kopi yang umumnya dipakai dalam metode cold brew adalah medium-to-coarse.